Jumat,
12:30, Yahoo Messenger
Papa_Wimbo
: BUZZ!
Mama_Keisha
: BUZZ!
Papa_Wimbo
: Apa kabar Hunny-ku?
Mama_Keisha
: Cerah ceria… Bunny-ku?
Papa_Wimbo
: Ruar biasaaa!
Mama_Keisha
: Nanti sore jadi?
Papa_Wimbo
: Jadi dooong… Anak-anakmu?
Mama_Keisha
: Kutitipkan pada neneknya. Anak-anakmu?
Papa_Wimbo
: Sudah diurus istriku. Suamimu?
Mama_Keisha
: Ada janji dengan mantan pacarnya. Istrimu?
Papa_Wimbo
: Punya acara sendiri
Mama_Keisha
: Cafe Solly jam 6?
Papa_Wimbo
: Sip!
* *
*
Jumat,
18:00, Cafe Solly
“Hai Hun!
Udah lama menunggu?” Ferdinand muncul dengan wajah ceria.
“Belum 5
menit, Bun,” Tania menerima kecupan ringan dan hangat di keningnya dari
Ferdinand.
“Gimana,
di kantor beres hari ini?” Ferdinand menatap Tania mesra.
“Mulusss,”
Tania tertawa.
Langit
senja perlahan menggelap di luar sana. Di sudut Cafe Solly, Tania dan Ferdinand
bercakap mesra penuh aroma manis cinta.
Sesekali
mereka tersenyum. Sesekali mereka tertawa. Sesekali mereka cekikikan. Sesekali
mereka berbisik. Sesekali mereka saling menatap dalam. Sesekali tangan Tania
mencubit perut Ferdinand yang mulai gendut di usianya yang masuk 45 tahun.
Sesekali tangan Ferdinand mengusap lembut pipi halus Tania yang mulai chubby di
awal usia 40-an.
Detik
terus merambat. Alarm ponsel Tania berbunyi.
“Waktunya
pulang Bun,” bisik Tania lembut.
Ferdinand
mendesah, “Cepat sekali waktu berlalu…”
Mereka
pun beranjak pergi.
* *
*
Jumat,
22:18, Pondok Indah
Dua mobil
beriringan masuk ke garasi. Di dalam rumah sudah sepi. Beberapa saat kemudian
Tania menengok anak kembarnya yang sudah tertidur lelap di kamarnya
masing-masing sebelum beranjak ke kamarnya sendiri.
“Sweet
dream, Keisha…”
“Sweet
dream, Wimbo…”
Ferdinand
ikut berjingkat di belakang Tania. Di dalam kamar besar itu Ferdinand memeluk
Tania dari belakang. Berbisik lembut, “Terima kasih atas kencan gila kita yang
indah, Hun…”
“Sama-sama,
Bun…”
* * * * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar