Jumat, 20 Maret 2015

[Novelet] Garis Hitam Darah Biru









Satu


Kata-kata Eyang Murti adalah titah. Titah ratu yang sama sekali tak boleh dibantah. Seolah jadi aib dan dosa besar bagi siapa pun yang mengingkarinya. Feodalisme yang sama sekali tak masuk akal, tapi masih juga terjadi. Sungguh menyedihkan…

Seruni pusing sekali memikirkannya. Hubungannya dengan Hazel sudah mencapai taraf sangat serius. Dalam setiap acara di keluarga besar Hazel, Seruni selalu diperkenalkan sebagai ‘calonnya Hazel’.

Tapi sekarang? Dibacanya sekali lagi SMS singkat dari ayahnya. Dia sudah hapal luar kepala.

Rabu, 04 Maret 2015

[Cerpen] Pecel Lele Mbokdhe Sarini







Kalau teman-temannya banyak yang menjatuhkan hatinya pada berbagai varian mie instan sebagai menu kepepet, maka Tara lebih memilih mengangkat ponsel dan memesan pecel lele Mbokdhe Sarini yang buka di ujung blok. Paling lama setengah jam, pesanan akan diantar oleh salah seorang anak buah Mbokdhe Sarini.

Seporsi nasi pulen yang masih panas mengepul, seekor lele goreng atau bakar yang baunya merangsang selera, sepotong tahu atau tempe goreng, setumpuk lalapan mentimun-selada-kol-kemangi, dan sebungkus sambal yang selalu bisa menggoyang lidah. Hm... Lewat sudah mie instan yang diklaim paling enak sekalipun!