Jumat, 18 Oktober 2013

[Cermis] Belaian Di Tengah Malam





Belaian itu sungguh hangat dirasakan Aura. Ia pun tersenyum dalam tidurnya. Terasa selimutnya dibenahi dengan sempurna. Setengah sadar ia berbisik lirih, “I love you, Ma…

Tidurnya makin nyenyak. Hingga belaian itu tak lagi dirasakannya. Juga sebuah kecupan sayang di keningnya. Karena alam mimpi telah begitu lekat membungai tidurnya.

Di kamar sebelah Lilo terbangun karena sebuah sentuhan lembut di pipinya. Sambil mengerjap-ngerjapkan mata ia melirik jam beker di atas meja belajar. Lewat beberapa menit dari tengah malam.


Rabu, 09 Oktober 2013

[Cermis] Misteri Ketawa Setan







Mas Min mengumpat dalam hati. Sudah malam, bensin menipis, pom bensin kehabisan stok lagi. Huh! Menyesal juga dia, terlalu menggantungkan harapan pada pom bensin yang paling dekat dengan rumahnya. Rumah barunya, tepatnya.

Rumah mungil itu baru dibelinya bulan lalu, dan baru ditempatinya sepuluh hari ini. Diam-diam dia terharu sekali menatap wajah Marti ketika istrinya itu menatap rumah baru mereka. Betapa rona kebahagiaan bermunculan di wajah Marti, bagai kembang api warna-warni.

Jumat, 04 Oktober 2013

[Cermis] Gema-Gema Genta



Namaku Genta. Aku suka sekali membunyikan genta-genta kecil yang dipasang Kak Nina di balkon kamarnya. Ketika gemerincing itu terdengar membelah udara, Kak Nina selalu melongokkan kepalanya ke luar. Dan ketika ia melihatku duduk menunggunya di bawah pohon mangga, ia selalu mengembangkan senyumnya yang manis.

Kadang-kadang aku membunyikan genta-genta kecil itu saat Kak Nina tak ada di rumah. Mamanya yang akan melongokkan kepala. Tanpa melihatku, ia akan berucap lembut, “Nina sedang pergi, Genta, nanti saja kau kembali ya?” Maka aku pun menunggu kedatangan Kak Nina sambil bergulingan di bawah pohon mangga.