Kuintip dari balik pintu
Tiga sosok bayang
Tergeletak dalam diam
Saling berpelukan
Aku harus tentukan pilihan
Sebelum hadirku mereka tahu
Tiga sosok bayang
Tergeletak dalam diam
Saling berpelukan
Aku harus tentukan pilihan
Sebelum hadirku mereka tahu
Sosok terbesar
Laki-laki
Tubuhnya padat berisi
Darah segar di bawah kulitnya
Setiap inci
Aku makin kehausan
Laki-laki
Tubuhnya padat berisi
Darah segar di bawah kulitnya
Setiap inci
Aku makin kehausan
Sosok kedua
Wanita molek
Darahnya tercium manis
Sungguh menggelora hasratku
Ingin gauli kulitnya
Dahagaku kian menerpa
Wanita molek
Darahnya tercium manis
Sungguh menggelora hasratku
Ingin gauli kulitnya
Dahagaku kian menerpa
Yang satunya
Si kecil montok
Kulitnya harum segar
Kepalaku berdenyar
Aliran darah
Di alur pembuluh pipinya
Si kecil montok
Kulitnya harum segar
Kepalaku berdenyar
Aliran darah
Di alur pembuluh pipinya
Padanya aku berlabuh
Hati-hati
Pelan-pelan
Kurasai wangi kulitnya
Kucecap manis darahnya
Oo…puas dahagaku
Hati-hati
Pelan-pelan
Kurasai wangi kulitnya
Kucecap manis darahnya
Oo…puas dahagaku
Aku harus pergi
Tapi terbangku goyah
Aku serakah
Kenyangnya tak terperi
Tak sadar ada yang mengintai
Ah! Aku terlambat
Tapi terbangku goyah
Aku serakah
Kenyangnya tak terperi
Tak sadar ada yang mengintai
Ah! Aku terlambat
Ketika lampu nyala
Masih kudengar gaung suaranya
Sungguh mengerikan
“Nyamuk kurang ajarrr!”
Jrottt!
Aku mati
Masih kudengar gaung suaranya
Sungguh mengerikan
“Nyamuk kurang ajarrr!”
Jrottt!
Aku mati
* * * * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar