Kamis, 30 Juli 2015

[Cerbung] Rinai Renjana Ungu #26





Kisah sebelumnya : Rinai Renjana Ungu #25



* * *


Lea hanya bisa duduk mematung ketika Steve duduk bersimpuh di kakinya siang itu. Uraian panjang Steve sudah menjelaskan semuanya. Sebuah keadaan yang sebetulnya bisa dirangkum dalam satu kalimat singkat, Steve menghamili kekasihnya, Anna.

Senin, 27 Juli 2015

[Cerbung] Rinai Renjana Ungu #25





Kisah sebelumnya : Rinai Renjana Ungu #24



* * *


Dan semuanya terjadi begitu saja bagi Anna. Menenggelamkannya makin dalam. Menjadi kekasih Steve. Menerima segala bentuk hujan perhatian dan cinta dari laki-laki itu. Segala sesuatu yang membuai dan melambungkan angan indahnya begitu tinggi. Makin menjauhkannya dari semua angan tentang Rafael. Dan...

Kamis, 16 Juli 2015

[Cerpen Stripping] Infal #6





Episode sebelumnya : Infal #5


* * *


Retno yang sore itu sedang menyemprot koleksi anggreknya menoleh ketika mendengar pintu kecil pagar rumahnya terbuka dan tertutup. Ia tersenyum lebar melihat siapa yang datang.

“Hai, Mbak!” sapanya.

Rabu, 15 Juli 2015

[Cerpen Stripping] Infal #5





Episode sebelumnya : Infal #4


* * *


Dan Minggu malam itu akhirnya tiba juga. Sasya terkapar di atas tempat tidur dengan wajah lelah sekaligus lega. Menjelang jam delapan malam tadi Diana sudah kembali ke apartemennya. Besok masih harus bekerja dua hari lagi sebelum libur lebaran. Setelah itu? Sasya kembali menghela napas lega. Diana akan langsung terbang ke Raja Ampat untuk berlibur. Tak lagi kembali ke rumah ini untuk sementara waktu.

Semoga sampai aku cabut nggak lagi ketemu dia!

Selasa, 14 Juli 2015

[Cerpen Stripping] Infal #4





Episode sebelumnya : Infal #3


* * *

Baru saja Wati membuka pintu pagar lebar-lebar, sebuah motor berhenti di dekatnya. Ia tersenyum lebar ketika melihat siapa yang datang itu.

“Tunggu sebentar ya?”

Marsih mengangguk sambil membuka helmnya. Sementara itu Suwondo melajukan mobilnya pelan-pelan. Rini Suwondo membuka kaca jendela sebelah kiri depan.

Sabtu, 11 Juli 2015

[Cerpen Stripping] Infal #3





Episode sebelumnya : Infal #2


* * *

Sasya melemparkan tubuhnya di atas spring bed ukuran tunggal itu. Setengah hari di rumah ini sudah cukup membuatnya ngos-ngosan. Masih tersisa sebelas hari lagi.

Sejenak kemudian ia merogoh ke saku kulotnya. Secarik kertas ditariknya keluar dari sana. Dibacanya dengan teliti. Itu adalah jadwalnya sehari-hari di sini. Menyiapkan sarapan, membersihkan mobil Bapak, bersih-bersih rumah, cek bahan makanan di kulkas, ke pasar kalau perlu, masak buat siang (kalau Ibu di rumah), mencuci, menyeterika cucian kemarin, ...

Jumat, 10 Juli 2015

[Cerpen Stripping] Infal #2





Episode sebelumnya : Infal #1


* * *

Rini Suwondo menatap perempuan muda yang dibawa Retno itu dengan teliti dari atas ke bawah. Dari ujung rambut ke ujung kaki. Seolah ingin menemukan setitik panu di tubuhnya. Perempuan muda itu berusaha tak acuh dengan reaksi yang diterimanya, walau terlihat agak salah tingkah. Retno sendiri berusaha untuk menahan geli di hatinya.

Kamis, 09 Juli 2015

[Cerbung] Rinai Renjana Ungu #24





Kisah sebelumnya : Rinai Renjana Ungu #23



* * *


Kenapa masih juga ada rasa sakit?

Anna melangkah setengah melamun.

Seharusnya aku tidak menipu diriku sendiri dengan berlaku seolah aku tak apa-apa melihat mereka begitu...

Hampir saja ia menabrak salah seorang pramusaji, yang untungnya bisa menghindar dengan sigap.

Rabu, 08 Juli 2015

[Cerpen Stripping] Infal #1




Dengan wajah terlihat gelisah, Bu Wondo menunggu seseorang di seberang sana mengangkat panggilan telepon darinya. Dengan dandanannya yang masih rapi, ia mondar-mandir di teras belakang rumahnya. Suara ketukan sepatunya terdengar teratur, tak-tuk-tak-tuk... Dan wajahnya mendadak cerah ketika ada jawaban dari seberang sana.

Senin, 06 Juli 2015

[Cerbung] Rinai Renjana Ungu #23





Kisah sebelumnya : Rinai Renjana Ungu #22



* * *



Rafael bangun dengan kepala pening. Sinar terang sudah menerobos masuk ke dalam kamar melalui sela-sela tirai jendela. Entah kenapa rasanya malas sekali dia membuka mata. Tapi setelah mandi dia merasa badannya sedikit segar. Diliriknya jam dinding di ruang makan ketika dia keluar kamar. Hampir jam delapan. Dilihatnya Lea masih duduk di depan meja makan sambil membaca koran.

Kamis, 02 Juli 2015

[Cerbung] Rinai Renjana Ungu #22





Kisah sebelumnya : Rinai Renjana Ungu #21



* * *


Motor 600 cc itu melaju pelan-pelan membelah malam. Anna duduk diam di boncengan. Steve pun tak hendak mencoba membuka percakapan. Diam-diam dinikmatinya hening itu.

Dia merasakan kedamaian itu lagi. Sesuatu yang selalu dia rasakan bila berdekatan dengan Anna. Sesuatu yang tak pernah dia peroleh dari belasan gadis yang pernah dihamburinya kata cinta, tapi kemudian dicampakkannya begitu saja.