Selasa, 31 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #7-2









Sebelumnya  



* * *


Ada yang terasa kosong di hati Navita hari itu. Semangatnya seolah terperosok ke titik terendah karena hingga sirene tanda jam kerja dimulai, kursi Prima masih tetap kosong. Apalagi ia kemudian mendengar kabar bahwa Pak Boss absen karena sakit.

Senin, 30 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #7-1








Sebelumnya  



* * *


Tujuh


“Kamu nanti pulang jam berapa, Mel?” tanya Maxi sebelum Carmela turun dari mobil.

“Jam dua belas sudah selesai,” jawab Carmela.

“Ya, nanti Mas jemput.”

Sabtu, 28 Januari 2017

[Bukan Fiksi] Affogato, Sebuah Perkawinan Rasa








Ketika cerbung "Affogato" mulai meluncur, ada beberapa inbox FB dan pesan WA yang saya terima, menanyakan 'apa itu affogato?'. Padahal tinggal googling saja kalau mau, hehehe...

Jumat, 27 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #6-2








Sebelumnya  



* * *


Topo melangkah masuk ke ruangan Prima dengan wajah datar. Ia sudah tahu nasibnya. Dan sesungguhnya ia tak terlalu peduli. Setahun lalu, ia mulai bekerja di sini karena keinginan bapak mertua dan istrinya. Padahal ia punya keinginan dan minat lain.

Kamis, 26 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #6-1








Sebelumnya  



* * *



Enam


Luken tercenung menatap foto yang terpajang di atas meja kerjanya. Dihelanya napas panjang. Sudah hampir 9 tahun ia kehilangan Irene, tapi serasa baru kemarin. Ia masih bisa mencium aroma wangi Irene yang selalu membuatnya bagai mabuk kepayang.

Selasa, 24 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #5-2









Sebelumnya  



* * *


Luken mengerjapkan mata sambil mengerang ketika ponselnya berbunyi. Sambil menguap lebar, ia meraih ponsel di meja samping ranjangnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali lagi sebelum bisa fokus pada pesan di layar. Tapi sejenak kemudian ia tersenyum. Makin lebar. Bahkan tawanya pecah ketika melihat video kiriman dari Olivia melalui aplikasi Whatsapp.

Senin, 23 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #5-1








Sebelumnya  



* * *


Lima


Bip bip bip... Bip bip bip... Bip bip bip...

Bunyi dengan ritme teratur itu membuat mata Olivia mengerjap. Tangannya kemudian meraba-raba ke sekitar bantal, berusaha menemukan sumber bunyi itu. Ketika sebuah ponsel tergenggam di tangannya, seketika itu juga bunyi alarm berhenti. Olivia menguap sambil meregangkan seluruh tubuhnya.

Sabtu, 21 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #4-3








Sebelumnya  



* * *


“Miko nggak apa-apa kalau kamu sering keluar sama aku begini, Liv?” celetuk Luken sambil menatap jalanan di depan mereka. Wajahnya tampak serius.

“Selama ini, sih, belum pernah mengeluh,” Olivia menoleh sekilas. “Lagipula dia cukup paham pekerjaan saya, kok, Pak. Jadi... nggak ada masalah sama sekali.”

Jumat, 20 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #4-2








Sebelumnya  



* * *


Di tengah riuh rendah dan dengung-dengung obrolan di sekitarnya, Navita mencoba untuk memisahkan kerja telinga dan mata. Telinganya dipaksa untuk mendengarkan semua gema pembicaraan di sekitarnya, sementara matanya dipaksa untuk mengembara ke tempat lain.

Kamis, 19 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #4-1










* * *


Empat


Arlena menggeliat dan mengerjapkan mata. Sejenak ia berbaring telentang, menghadap ke langit-langit kamar. Dihelanya napas panjang. Rasanya ia masih mengantuk sekali. Semalam tidurnya tidak nyenyak. Ia bermimpi tentang George Clooney KW itu. Senyumnya mengembang seketika. Ia pun membalikkan badan. Tengkurap dengan kepala rebah atas guling.

Selasa, 17 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #3-2








Sebelumnya  



* * *


Sebelum menghidupkan mesin mobil, Prima mengeluarkan ponselnya dari saku kemeja. Ia menoleh sekilas ke arah Navita.

“Sebentar, ya, Vit. Aku telepon anakku dulu.”

Senin, 16 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #3-1










* * *


Tiga


“Bu Sandra, Olivia, aku mau ke luar dulu. Ada perlu.”

Baik Sandra maupun Olivia mengalihkan perhatian dari kesibukan masing-masing. Tatapan mereka tertuju pada satu sosok. Luken menutup dari luar pintu ruang kantornya. Tangan kanannya menggenggam kunci mobil. Tampaknya sudah siap untuk pergi.

Jumat, 13 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #2-2








Sebelumnya  



* * *


“Kalau aku jadi kamu, sudah lama aku cari yang lain, Prim,” gumam Nando sambil mencocolkan sepotong calamari ke dalam mangkuk mini berisi mayonaise, kemudian memasukkannya ke dalam mulut.

Kamis, 12 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #2-1











* * *


Dua


Telepon paralel di meja Sandra dan Olivia berdering bersamaan. Sandra yang mengangkatnya, karena meja Olivia kosong. Gadis itu sedang berada di dalam kantor Luken.

Selasa, 10 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #1-2











* * *


Seleksi penerimaan karyawan baru selalu membuat Prima sebagai Manajer HRD lebih sibuk daripada biasanya. Cukup repot memadukan jadwal sekian banyak user yang harus mewawancarai calon anak buah mereka, yang sudah lolos seleksi awal, pada satu waktu tertentu.

Senin, 09 Januari 2017

[Cerbung] Affogato #1-1










* * *


Satu


Langit pagi masih gelap, tapi Olivia sudah menyelesaikan pekerjaannya memasak nasi goreng. Ketika ia mematikan kompor, Carmela muncul di belakangnya. Sudah memakai seragam putih-abu-abu, tapi masih memakai sandal jepit, belum bersepatu. Dengan cekatan, remaja berumur 16 tahun itu mengambil beberapa butir telur ayam dari dalam kulkas, kemudian menyiapkan sebuah pan teflon kecil.

Kamis, 05 Januari 2017

[Cerbung] Affogato - Prolog








Prolog


“Lho, Mbak Livi masuk kerja?”

Olivia menghentikan langkah. Gadis berusia 24 tahun berpenampilan rapi itu mengangkat wajah dan menemukan tatapan penuh tanya Sandra. Sedetik kemudian ia mengangguk.

Rabu, 04 Januari 2017

[Bukan Fiksi] Sekelumit Kisah Memalukan








Di balik fiksi yang saya tulis, banyak sekali hal-hal menarik untuk diceritakan (menurut saya, siiih... Entah menurut orang lain). Dari perjuangan menuliskan sebuah cerita, dari mana dapat ide, bagaimana mengumpulkan referensi, bagaimana mengembangkan karakter tokoh dari orang yang saya kenal, bagaimana musik yang saya dengar dan sukai bisa mempengaruhi jalannya fiksi yang saya tulis, bahkan sampai ke hal memalukan yang pernah saya alami. Nah, hal terakhir ini yang mau saya ulas. Asli sebenarnya saya maluuu banget. Tapi nggak apa-apa juga, sih... Toh, yang diceritain ini aib saya sendiri, hihihi...