Kamis, 24 Maret 2016

[Bukan Fiksi] Masih Tentang ETERNAL FORSETI





Mohon maaf bagi yang sudah bosan dengan tulisan yang berbau Eternal Forseti di blog ini, silakan skip saja 😳

Kemarin-kemarin saya berpikir untuk sekalian saja merahasiakan cerita Eternal Forseti. Karena itu saya memutuskan untuk posting Eternal Forseti melalui catatan FB dengan hanya beberapa orang saja yang saya beri akses untuk bisa baca (admin FC FB dan beberapa teman). Terrrnyataaa... Ada yang protes (banyak yang nginbox). Pingin baca tapi nggak bisa. Ya sudah, saya buka untuk publik di Bab 1 dan 2.

Sabtu, 19 Maret 2016

[FF] Bakso




"Ini , Kang, mumpung masih panas."

Mata Yudi berbinar menatap semangkok bakso yang disodorkan Tini. Kuahnya yang panas mengepul beraroma sedap seketika menggelitik hidung dan syaraf rasa Yudi.

Jumat, 11 Maret 2016

[Bukan Fiksi] Eternal Forseti, Fiksi Yang (Belum) Akan Saya Bagi



Saat ini, ‘produk’ fiksi terbaru saya judulnya Eternal Forseti. Draft cerita ini sudah lamaaa sekali saya buat. Sudah dari tahun lalu. Sasaran awalnya adalah untuk mengisi slot cerbung di blog FiksiLizz. Beberapa orang yang saya anggap terdekat dengan saya sempat saya kirimi draft cerita ini. Kenapa beberapa? Karena (pikiran) saya ‘jahat’ (pake banget!). Siapa tahu dari orang-orang yang saya anggap terdekat ini berniat ‘menusuk dari belakang’ dan malah menggarap ide cerita ini lebih dulu daripada saya? (Ide itu mahal, Jendral!) Seandainya hal itu benar-benar terjadi, saya masih punya bukti yang disimpan orang lain bahwa sayalah pemilik awal draft tersebut.

Kamis, 10 Maret 2016

[Cerbung] Vendetta #20








                       

* * *


Confession


Lama Luita menatap laki-laki itu. Tak berkedip. Dicobanya untuk mencari satu persatu maksud yang tersembunyi. Tapi ia hanya mendapatkan dua hal. Kesungguhan. Dan cinta. Tak ada yang lain. Dihelanya napas panjang.

“Anda tahu rasanya kehilangan yang sangat besar?” tanya Luita, sangat lirih.

Senin, 07 Maret 2016

[Cerbung] Vendetta #19







Episode sebelumnya : Vendetta #18 : Would You?
                       

* * *


What Do I Have To Do?


Angel berbaring dengan gelisah di atas ranjang. Hening di sekelilingnya terasa begitu menulikan telinga. Membuat matanya tak juga bisa dipejamkan walaupun ia sudah sedemikian lelah.

Beberapa saat kemudian ia meraih ponsel dan mengetuk-ngetuk layarnya dengan lembut. Dibacanya sekali lagi pesan yang ditulisnya sebelum menyentuh kotak send.

Kamis, 03 Maret 2016

[Cerbung] Vendetta #18







Episode sebelumnya : Vendetta #17 : Still


* * *


Would You?


Guys, aku pulang dulu ya?” Angel mengunci pintu kantornya sekaligus berpamitan pada para pegawainya yang ada di pantry. “Sampai ketemu besok.”

Di tengah sahutan para pegawainya, Angel melangkah pergi. Ia melewati ruangan kafe yang masih cukup ramai. Pada pintu, tanda Closed sudah terpasang mengarah keluar. Pelan didorongnya pintu itu.