Selasa, 30 Agustus 2016

[Cerbung] Potpourri Di Sudut Hati #1-2










* * *


Berkali-kali Mai sekilas melirik Qiqi yang duduk manis di jok sebelahnya sambil memangku sebuah boneka lebah lucu berukuran jumbo yang masih rapat terbungkus plastik bening. Bertambah lagi koleksi aneka boneka di kamar Qiqi. Dan ia lega sekali melihat keceriaan dalam wajah Qiqi.

Senin, 29 Agustus 2016

[Cerbung] Potpourri Di Sudut Hati #1-1








Satu


Kening Silvi langsung berkerut ketika menatap layar laptop di hadapannya. Direct message itu lain daripada yang lain. Bukan seperti yang biasa dibacanya. Bukan bertanya tentang harga, cara pembelian, stok barang, kode pemesanan, informasi nama dan alamat pembeli, dan segala hal yang berhubungan dengan isi Instagram mereka. Tapi...

Jumat, 26 Agustus 2016

[Cerbung] Potpourri Di Sudut Hati (Edisi Tester)







Noni hampir terjengkang ketika membaca keluhan dari salah satu pelanggan melalui direct message Instagram. Jantungnya langsung berdebar tak keruan.

Pasti Mbak Mai bakalan marah besar!

Seketika hatinya terasa menciut. Sekali lagi, dibacanya pesan itu.

Kamis, 25 Agustus 2016

[Cerpen] Rumah Kayu Di Tengah Salju








Ingrid Kaufman menatap hamparan salju di luar jendela. Putih. Terkesan begitu lembut. Tapi dinginnya seolah membekukan waktu.

Salju makin sering datang...

Selasa, 23 Agustus 2016

[Cerpen] Segenggam Langit Biru








Sesungguhnya aku sudah tak mampu berpikir lagi tentang hal ini. Melihat Yanda terduduk lesu seolah pesakitan yang sedang menghadapi persidangan itu saja sudah membuat hatiku dirajam lara. Apalagi melihat bara di mata abang dan kakakku yang terus menghujaninya. Aku tercekat ketika perlahan Yanda menatapku, seolah minta tolong.

Kamis, 18 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #24







* * *


Dua Puluh Empat


“Nanti meeting-mu jam berapa, Ma?”

Aku menoleh mendengar suara lirih Irvan. Rupanya ia benar-benar tak mau membangunkan Arva yang telah tertidur lelap dalam pelukanku. Kenyang setelah menyusu.

Selasa, 16 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #23-2







* * *


Di bawah penanganan Om Bimo sebagai kontraktornya, bakal rumahku dan Irvan mulai berdiri sedikit demi sedikit. Bahkan belakangan kudengar, Mas Priyo diajak bergabung oleh Om Bimo ke dalam tim perusahaannya. Hampir tiap sore aku mampir untuk melihat kemajuan pembangunan itu. Kadang-kadang aku bertemu Irvan, tapi lebih sering tidak.

Senin, 15 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #23-1





Sebelumnya  



* * *


Dua Puluh Tiga


Irvan menatapku. Lekat. Dalam. Menunda menyuapkan sesendok bakso Arema ke dalam mulutnya. Beberapa detik kemudian dihelanya napas panjang.

“Tapi menyediakan rumah buat kita itu tugasku, Pluk,” tukasnya, halus. “Setidaknya dari dulu prinsipku seperti itu.”

Minggu, 14 Agustus 2016

[Bukan Fiksi] Liburan Miss Cempluk Dalam Peta dan Gambar





Saya belum pernah berkunjung ke Spanyol / Madrid. Sama sekali! Jadi setting liburan Miss Cempluk di Madrid murni saya dapatkan dari referensi luar alias bukan pengalaman pribadi. Dari mana dapatnya? Google map dan google search yang mengarahkan saya ke berbagai macam situs maya dan blog tentang Spanyol dan (khususnya) Madrid.

Sabtu, 13 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #22-2







* * *


“Pluk, nggak keberatan kalau kita mampir sebentar ke pameran properti?” tanya Irvan tiba-tiba, sambil tetap mengemudi mobil dengan serius.

“Di Kemayoran?” aku balik bertanya.

Ia mengangguk.

Jumat, 12 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #22-1







* * *


Dua Puluh Dua


Liburan sudah usai. Masa cutiku sudah habis. Kehidupanku pun kembali lagi ke rutinitas semula. Memang tak ada segunung pekerjaan yang harus kuselesaikan. Karena selama dua minggu aku di Madrid, setiap hari ada kiriman pekerjaan yang harus kuselesaikan via email. Jadi hanya tersisa setengah gunung saja. Aku memang meminta seperti itu agar aku tak hilang kontak dengan pekerjaanku.

Kamis, 11 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #21-3








* * *


Corral de la Moreria ternyata letaknya tak jauh dari Palacio Real yang kami kunjungi kemarin. Terletak di – lagi-lagi – jalan sempit satu arah Calle de la Moreria. Bangunannya biasa saja. Mungkin tak pernah berubah sejak 50 tahun yang lalu. Aku dengar dari Papa, Corral de la Moreria adalah salah satu restoran tertua di Madrid yang mengadakan pertunjukan tari flamenco.

Selasa, 09 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #21-2







* * * 


Keesokan paginya kami ramai-ramai mengantar Papa berangkat bekerja. KBRI di Madrid terletak di Calle de Agastia. Jaraknya kurang lebih tujuh kilometer dari apartemen. Kali ini Papa membiarkan Dipa yang menyetir karena ia sudah terbiasa pegang setir kiri.

Senin, 08 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #21-1







* * *


Dua Puluh Satu


“Nanti kita uyel-uyelan di apartemen, ya,” ucap Mama. “Apartemen kita kecil, cuma punya dua kamar.”

“Yang penting kita kumpul, Ma,” timpal Rinnel.

Selanjutnya Mama banyak bercerita ini-itu sepanjang perjalanan dari Madrid-Barajas menuju ke apartemen. Sementara Papa tampak mengemudi dengan serius. Diam-diam kutatap Papa dari tempat dudukku di jok tengah.

Jumat, 05 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #20-2






* * *


Keesokan harinya, Mas Hasto mengajakku ke kafe di seberang kantor seusai bekerja. Kelihatannya ada hubungannya dengan yang kuceritakan kemarin sore. Setelah selesai dengan urusan memesan minuman dan makanan kecil, Mas Hasto menatapku.

Kamis, 04 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #20-1





Sebelumnya  



* * *


Dua Puluh


Sungguh, aku benar-benar bersyukur karena Om Nor menarikku masuk ke Eternal Rubberplast pada saat yang tepat. Kalau tidak? Hm... Mungkin itu bisa jadi salah satu ujianku dalam menyelami arti profesionalitas yang sesungguhnya.

Selasa, 02 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #19-2







* * *


Kesibukanku seharian ini berhasil menjauhkan aku dari Mas Hasto. Sekaligus menjauhkan aku dari pertanyaannya tentang Mbak Jani. Aku memang bagian tak terpisahkan dari keluarga besar Eyang, tapi bagiku, tetap saja masalah Mbak Jani dan Mas Gatot masuk ke ranah pribadi keluarga Budhe Danik. Bukan hakku untuk menjelaskannya meskipun aku tahu sedikit. Kepada Mas Hasto sekali pun, sebagai adik kandung Mbak Jani.

Senin, 01 Agustus 2016

[Cerbung] Miss Cempluk #19-1







* * *


Sembilan Belas


Keluarga yang hangat. Ayah yang baik. Ibu yang penuh kasih. Anak-anak yang hebat. Dan saat ini aku ada di dalamnya. Mengenal masing-masing mereka dengan lebih baik lagi.

Mas Kelvin, calon suami Mbak Erina, adalah seorang produser salah satu acara talk show dengan rating cukup tinggi di Press TV. Sedangkan Mas Deva, pacar Mbak Arsita yang baru dikenalkannya pada keluarga hari ini, adalah seorang akuntan yang bergabung dengan sebuah kantor akuntan publik ternama.