Minggu, 24 Juli 2016

[Bukan Fiksi] FiksiLizz, Perjalanan Seorang IRT





Menulis, itu bukan pekerjaan utama saya. Cuma sekadar hobi dari jaman SD yang terpelihara hingga kini. Pekerjaan utama saya ya mbabu, jadi IRT. Berhubung anak saya cuma 1, suami juga cuma 1, acara mbabu saya ya nggak full 24 jam. Wong anak saya juga sudah ABG, nggak perlu lagi saya gendong dan pampersin ke mana-mana. Nggak usah lagi saya kejar-kejar suruh mandi. Apalagi kalo cuma makan. Belum disuruh juga sudah berangkat sendiri wong levelnya lagi 'sรชmรชgo' alias lagi suka-sukanya sรชgo / nasi. Bapaknya apa lagi.
  
Jadi kalo saya ngeles 'lagi sibuk!' sampai tayangin cerbung telat melulu, asli, jangan percaya! Itu cuma alesan saya aja kalo lagi males tarung sama sinyal internet yang angot-angotan moncernya, hueheheee...

Jaman SD pernah masukin puisi ke Doli, majalah anak-anak terbitan (kalo nggak salah) IKIP Malang (sekarang UNM, Universitas Negeri Malang). Di SMP, buku tulis yang isinya fiksi abal-abal saya beredar di kalangan tertentu secara estafet di 'bawah tanah'. Jaman SMA lupa gimana nasib fiksi-fiksi saya. Tapi masih nulis. Cuma entah berakhir di mana. Jaman kuliah, mulai berani kirim ke majalah (Anita Cemerlang dan Bobo). Pakai nama samaran soalnya saya kan pemalu. Lumayan, dari level coro, bisa masuk beberapa kali ke cerita utama. Ngetiknya masih pake PC yang layarnya monokrom. Printer-nya juga masih yang krik-krik berisik banget. Jaman sudah kerja, sudah nggak sempat lagi.

Pas sudah married, masihlah sempat nulis sedikit-sedikit. Pake laptop jaman Jepang (maksudnya, laptop jaman suami saya pernah training sebentar ke Jepang sebelum married sama saya). Lumayan bisa lolos beberapa di majalah Bobo dan Kreatif. Setelah  itu mandhรชg nulis bertahun-tahun lamanya pas sudah punya baby. Bukan nggak boleh sama suami, tapi emang bener-bener nggak sempat. Apalagi kan lucuan baby saya banget daripada laptop. Ngapain mainan laptop kalo punya mainan beneran yang empuk, endut, imut, anget, dan bisa ketawa cekikik-cekikik kalo diuyel-uyel? Sampai laptop itu rusak, masih ada beberapa file cerita anak-anak yang 'terkurung' di sana. Sebagian sempat saya cetak. Tapi sebagian lagi terpaksa 'bye-bye'.

Setelah laptopnya rusak, sama suami dibelikan PC. Tapi ya lebih banyak nge-game-nya daripada nulis. Ketika PC mulai sering jebol karena dimainin si boy yang mulai  kenal komputer, ganti pesawat ke laptop suami yang masih setia saya bajak sampai sekarang.

November 2012, ketika lihat sohib saya Jeng Dani Purwanto alias Arek Tembalangan masuk ke Kompasiana, saya kepincut. Daftar diam-diam pake nama samaran. Akhirnya ya ketauan juga. Mulai juga belajar nge-blog. Bikin blog pribadi. FiksiLizz. Tapi lebih banyak tertelantarnya daripada diisi.

Awal-awal di K, saya nyemplung di artikel. Bermutu? Ya jelas enggak dunkz! Wong cuma hal ringan-ringan aja. Dari artikel, coba lagi main di fiksi. Berlanjut sampai detik ini. Cuma 2 tahun betah ngendon di K dengan 'prestasi' terverifikasi biru angkatan pertama, dan 2x jadi nominee fiksianer.

Ketika saya memutuskan untuk out, ada saja mulut kurang nyusur granat yang bilang saya keluar karena nggak menang jadi fiksianer. Saya ngakak thok. Entuk pirang perkoro sampe kudu ngambek cuma gara-gara nggak menang? Lha wong saya out gara-gara nggak betah errornya di sana kok! Menang-kalah itu cuma permainan. Misalnya saya menang juga nggak lantas sugih mbrewu tujuh turunan delapan tanjakan sembilan tikungan. Saya ya tetep gini thok.

Jadiii... Saya aktif lagi di FiksiLizz. Semua fiksi saya yang nyangkut di blog keroyokan lama saya usungi semua. Pindah ke FiksiLizz. Nggak saya pungkirilah kalo ada pembaca akun saya di sana ikutan pindah ke sini. Ya ayo saja. Wong sama-sama gratis ini.

Dari sekumpulan cerpen yang pernah tayang di sini, saya ngiler untuk membukukannya. Jadilah buku Replika Violin Stradivari - Antologi Cerpen Lizz. Full terbit secara independen, dimodali suami. Balik modal. Masih ada sisa beberapa eksemplar sampai sekarang. Selanjutnya saya merasa lebih asyikan tayangin langsung saja di blog-lah apa yang saya tulis.

3 Agustus 2015, ketika FiksiLizz sudah beberapa bulan mulai aktif lagi, jumlah pengunjung blog sempat saya abadikan melalui screenshot dan pajang di FB.





3 Desember 2015, kembali saya abadikan lagi jumlahnya. Penampilannya masih tetap di warna biru.



Dan semalam, 23 Juli 2016, pengunjung blog ini sudah mencapai angka 350.005.



Buat blogger beneran, yang bukan abal-abal kayak saya ini, jumlah itu tentunya keciiilll... Tapi bagi saya, besar sekali artinya. Saya IRT yang punya hobi menulis. Bukan siapa-siapa. Bukan blogger beneran. Bukan penulis beneran. Bikin blog juga masih seneng bongkar pasang penampilan. Wis, pokoke abal-aballah... 350.000 pengunjung itu jelas-jelas dream comes true. Entah dream yang mana.

Beberapa waktu lalu, sebelum Lebaran, Mas Ryan Mintaraga sudah 'memperingatkan' saya, bahwa ketika beliau iseng googling dengan kata kunci 'cerbung fiksi' dan 'blog fiksi', FiksiLizz ada di halaman 1 google. Itu artinya pengunjung FiksiLizz sudah bukan sekadar orang-orang dekat lagi macam teman, teman g+, teman fb, pokoknya yang bau-bau teman. Tapi sudah 'outer space' banget.

Inget nggak saya Lebaran kemarin meliburkan diri? Itu bukan karena saya mau ikut merayakan Lebaran, tapi lebih ke saya lagi keder karena saat itu, selama 4 hari berturut-turut, pengunjung FiksiLizz mencapai bilangan 1000 lebih per harinya. Dan ketika saya libur, berhenti, nggak menayangkan apa pun, skor terendah pengunjung FiksiLizz adalah 334 pada tanggal 6 Juli 2016, sementara sehari sebelumnya (tanggal 5) adalah 668, dan sehari sesudahnya (7 Juli) adalah 522.

Saya perlu waktu untuk mundur sejenak. Melihat apakah saya siap untuk melangkah lebih lanjut. Melihat apa sebenarnya tujuan utama saya menulis. Dan ketika saya dapatkan jawabannya, bahwa saya masih tetap ingin menulis untuk sekadar menyalurkan hobi, maka saya nggak punya alasan untuk berhenti. Dengan catatan, masih banyak yang harus saya pelajari walaupun saya tahu kemampuan saya sudah mentok sampai di sini. Sudah susah untuk maju karena faktor U(mur).

Dan ternyata setelah saya aktif lagi setelah Lebaran, pencapaian itu masih berlanjut. Ada 2 periode di mana pengunjung blog FiksiLizz sama-sama mencapai lebih dari 1000 selama 5 hari berturut-turut. 11-15 Juli 2016 dan 18-22 Juli 2016. Jujur, tripel keder. Ditambah dengan mencapai angka keseluruhan 350.000 (lebih) saat saya lihat semalam.

Saya tidak bisa berucap lain kecuali TERIMA KASIH SEBESAR-BESARNYA KEPADA SEMUA PENGUNJUNG DAN PEMBACA BLOG FIKSILIZZ. Tanpa Anda semua, blog FiksiLizz dan saya yang berada di baliknya sama sekali bukanlah apa-apa. Pun hingga sekarang saya pun masih bukanlah siapa-siapa dan apa-apa. Tetap seorang IRT yang punya hobi menulis. Sesekali menetapkan target, tapi lebih sering membiarkannya mengalir saja.

TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN PENGUNJUNG DAN PEMBACA blog FiksiLizz, yang masih mau menikmati semua kibulan yang saya tulis berupa fiksi. Yang berkunjung dan berkunjung lagi baik ada tulisan baru maupun tidak.

Semoga ke depannya nanti FiksiLizz tidak makin mengecewakan pengunjung dan pembaca. Dan semoga saya sebagai penulisnya makin rendah hati, tetap mau belajar, tetap memegang tinggi etika dan azas kejujuran, makin bisa menghargai sesama penulis dan pembaca beserta semua karyanya, makin bijak dan tidak mudah 'murup' kalau ada yang mengganggu meskipun levelnya sudah 'mucuk', dan tidak menggunakan segala cara dalam berusaha untuk tetap eksis. Sekali lagi, TERIMA KASIH YANG TAK TERHINGGA BANYAKNYA. Mohon maaf sebesar-besarnya karena pastilah yang tersaji di sini tidak bisa memuaskan semua pengunjung dan pembaca.

Tuhan memberkati...

Bekasi, 24 Juli 2016
Lis Suwasono

14 komentar:

  1. selamat untuk pencapaiannya, Mbak. Salut untuk konsistensinya menulis fiksi, nggak kaya' saya yang nggak jelas identitasnya hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak, Mas Ryan...
      Mas Ryan ini sumber referensi buat utak-atik blog ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

      Hapus
  2. Hasil yg luar biasa dr perjalanan pjg yg luar biasa, dilakukan seorang perempuan luar biasa yg sllu merasa dirinya biasa2 sj. Salut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haish! Guombal puolll ๐Ÿ˜
      Thank you anyway...

      Hapus
  3. lha kalo mas ryan dan mas al udah komen kayak gitu, trus aku kudu piyeeeeeee...???

    salut aja deh !!!
    berkat gosokan, gesekan, dan elusanmu selama sekian puluh taun ini, akhirnya aku punya nyali juga buat ngefiksi kayak dirimu jeng...

    soal kualitas dan kuantitas, saya nderek dirimu ajah... !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yooo minimal nyumbang tumpenglaaah... ๐Ÿ˜š
      Nuwus yo, Jeng, sudah mempercayaiku sebagai sohib selama 30 sekian taun ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜

      Hapus
  4. Balasan
    1. Huahahaaa... Ayo ng oskab presiden, Mas Diar... ๐Ÿ˜Ž

      Hapus
  5. Wuh !
    Melok terharu mba.
    Jos marganjos cene pean !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaa... Iyuk tium Mama Nitaaa ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜

      Hapus
  6. pokoknya saya senang, punya koleksi tulisannya, kapan nambah ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak atas kesetiaan Pak Subur mampir di sini. Saliiim... ๐Ÿ™

      Hapus
  7. Sugeng sonten, mbak Liz..
    inget ini temen di grup mana?
    Hehehe..
    Pingin belajar dari mbak Liz di blog yang sudah berhasil ini.
    Saya masih merangkah dari bawah sekali mbak.. :)
    Salut dengan konsistensi blog panjenengan.

    salam
    HP

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Kita kan nge-pren abisss di grup asyik, ngocol, sarap, berisik ituuu... ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜
      Semangat terus, Mas HP!

      Hapus