Kamis, 14 Desember 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #30 (Tamat)







Sebelumnya



* * *


Tiga Puluh


Sisi menguap untuk kesekian kalinya. Sander tertawa melihatnya.

“Sudah, bobok saja,” ucapnya. “Ayo, kuantar ke kamar.”

Tapi Sisi menggeleng. Sander mengerutkan kening.

Senin, 11 Desember 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #29








Sebelumnya



* * *


Dua Puluh Sembilan


Sisi...

Sander mendesah dalam hati sembari menatap layar tabletnya.

Kerinduan itu makin pepat. Kerinduan yang sesekali terpaksa dipenjarakannya di sudut hati selama ia menyibukkan diri mengikuti training. Sesekali pula ia membuka Instagram atau Whatsapp, gatal hendak mengirimkan sepotong tanya ‘apa kabar?’. Tapi semuanya nihil dihajar kenyataan bahwa bisa jadi sapaannya akan lebih menimbulkan rasa rindu yang lain. Rindu untuk berpanjang kata dengan gadis itu.

Kamis, 07 Desember 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #28








Sebelumnya



* * *


Dua Puluh Delapan


Prisca sejenak memejamkan mata ketika Erlanda muncul dan mengecup puncak kepalanya dengan lembut sebelum duduk menghadap ke meja makan. Sebuah kebiasaan yang nyaris tak pernah putus dilakukan Erlanda setiap pagi sejak hari pertama setelah mereka menikah. Sebersit aroma khas Erlanda samar mengelus hidungnya. Parfum woody yang bercampur dengan jejak aroma sabun mandi dan aftershave. Aroma yang amat sangat disukai Prisca. Laki-laki itu duduk di sebelahnya.

Senin, 04 Desember 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #27








Sebelumnya



* * *


Dua Puluh Tujuh


Sejak melangkah bersisian meninggalkan area parkir, Erlanda sudah menggenggam telapak tangan kanan Prisca. Sebuah genggaman yang terasa dingin, lembap, dan sedikit bergetar bagi Prisca. Membuat perempuan itu meremasnya dengan lembut. Erlanda menoleh sekilas.

Kamis, 30 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #26








Sebelumnya



* * *


Dua Puluh Enam


Seharusnya, se-ha-rus-nya, Prisca merasa lega karena pada akhirnya Erlanda mengatakan ‘ya’ untuk sebuah pertemuan dengan Lauren. Hanya saja dengan syarat, Prisca tetap bersamanya saat berjumpa dengan Lauren. Sekali lagi, seharusnya Prisca merasa lega.

Senin, 27 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #25








Sebelumnya


* * *


Dua Puluh Lima


“Kenapa nggak mulai berpikir untuk membentuk hubungan baru dengan Danny, Si?”

Seketika Sisi mengurungkan niatnya meneguk sisa air koktail buah dalam gelas di tangannya. Ditatapnya Lauren dengan kening berkerut.

Kamis, 23 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #24








Sebelumnya



* * *



Dua Puluh Empat


Sisi yakin, bundanya tidak tahu soal pertemuan ayahnya dengan mama Sander siang tadi. Tapi ia yakin, walaupun tidak tahu detailnya, bahwa pembicaraan ayahnya dengan mama Sander menyerempet masa lalu bundanya dengan papa Sander. Walaupun begitu, ia benar-benar tidak tahu bagaimana nanti hubungannya dengan Sander akan berjalan. Apakah harus bubar selamanya bahkan sebelum berkembang, ataukah masih ada harapan.

Senin, 20 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #23










* * *


Dua Puluh Tiga


Satu-satunya cara untuk menyembuhkan diri adalah larut dalam pekerjaan. Sander mengangguk dengan antusias ketika atasannya bertanya apakah ia bisa tetap ikut tim berangkat ke kantor pusat di Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan berkala yang sudah dijadwalkan sejak awal tahun.

Jumat, 17 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #22










* * *


Dua Puluh Dua


Prisca tertegun ketika telinganya menangkap desahan lembut dari seberang sana. Pelan-pelan, ia menghenyakkan punggung ke sandaran sofa di sudut lobi penginapan yang sudah sepi karena malam sudah berjalan kian dekat menuju puncaknya.

Benarkah?

Senin, 13 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #21








Sebelumnya



* * *


Dua Puluh Satu


Sander menunggu hingga mobil Himawan menghilang dari pandangan sebelum memesan taksi online. Ditolaknya dengan halus tawaran Himawan untuk mengantarnya pulang ke apartemen. Di samping ada rasa segan, tampaknya juga agak kurang beretika bila ia menerima tawaran itu dengan senang hati. Selain itu, ia tahu letak apartemennya berlawanan arah dengan ke mana Himawan hendak pulang.

Kamis, 09 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #20








Sebelumnya



* * *


Dua Puluh


“Hal seperti ini yang aku khawatirkan akan terjadi pada Sisi, Yah...”

Seketika Sisi menghentikan langkahnya. Ia membatalkan maksudnya untuk masuk ke ruang baca. Ditajamkannya telinga, demi mendengar sang bunda menyebut namanya. Ia berdiri diam di balik dinding yang membatasi ruang tengah dengan selasar samping, tempat kedua orang tuanya mengobrol. Pintu kaca di dekatnya terbuka lebar.

Senin, 06 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #19






Sebelumnya



* * *

Sembilan Belas


Sisi terjaga ketika ponselnya berbunyi tanpa jeda. Sambil menggerutu, ia meraih benda itu dan menempelkannya di telinga.

“Halo...”

“Oi! Si! Masih hidup lu?”

Kamis, 02 November 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #18








Sebelumnya



* * *

Delapan Belas


Selama tiga minggu melanglang Eropa, hampir tak ada waktu bagi Sisi untuk memikirkan dirinya sendiri. Hari-harinya dipenuhi ritme kegiatan yang sangat tinggi. Bersiap pentas, berlatih bila ada kesempatan, memeriksa ulang tumpukan kostum, menyesuaikan diri dengan tempat baru, berpindah negara, dan masih banyak lagi. Hanya sesekali ia bisa membalas sapaan Sander melalui pesan WhatsApp.

Senin, 30 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #17







Sebelumnya



* * *



Tujuh Belas


Setelah berbasa-basi tentang kabar, cuaca, suhu udara, dan berbagai topik tak penting lainnya, barulah Sander menyatakan maksud kedatangannya. Ingin mengajak Sisi untuk mendampinginya menghadiri pemberkatan dan resepsi pernikahan Victor-Mila pada hari Minggu yang akan datang. Tapi jawaban Sisi membuat Sander terpaksa harus menelan kekecewaan.

Kamis, 26 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #16










* * *


Enam Belas


Seandainya memiliki Ajian Bayangan Ganda, ingin rasanya Sander menggunakannya saat ini juga. Agar ia bisa meninggalkan bayangannya saja di ruangan ini, sementara raganya bebas mengembara ke setiap tempat yang diinginkan.

Senin, 23 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #15










* * *


Lima Belas


“Jangan lupa, latihan dan briefing terakhir Rabu depan jam enam sore, ya!” Wulan, pemimpin Sanggar Tari Pancarwengi, memungkasi arahannya, tepat pukul enam Minggu sore itu.

Kamis, 19 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #14







Sebelumnya



* * *



Empat Belas


Sesungguhnya Himawan tidak begitu suka bila acara berduanya dengan sang putri kesayangan terganggu. Tapi ia berusaha memaklumi maksud baik anak muda bernama Alfons ini. Menyapa orang yang lebih tua. Terlebih Alfons adalah salah satu bawahannya di tempat kerja.

Senin, 16 Oktober 2017

[Bukan Fiksi] Sekilas Tentang Teh ‘Warungan Wangi’




Yang sudah membaca cerbung “Rahasia Enam Hati” #13 yang tayang tadi pagi, pasti menemukan ada bagian yang bercerita tentang Sisi berdua dengan ayahnya kencan di sebuah restoran. Nama restorannya Godhong Gedhang. Sudah nggak asing lagi, kan? Resto antik fiktif yang satu ini menghidangkan (salah satunya) teh ‘warungan wangi’. Nah, kalau yang satu ini, bukan fiktif. Karena tehnya benar-benar ada. Di samping itu, salah satu komentar yang muncul di bawah episode itu membuat saya tergelitik untuk menulis artikel ini.

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #13










* * *


Tiga Belas


Hari-hari cepat berlalu bagi Sisi karena kesibukannya menyelesaikan pesanan bersama para kru. Ketika hingga hari Jumat menjelang sore belum juga ada informasi dari Sander tentang pertemuan lanjutan mereka, Sisi tidak terlalu memikirkannya. Sejak awal ia memang tidak terlalu tinggi meletakkan harapan. Sander laki-laki yang sangat menarik, cukup mempesona. Tentunya gadis yang bergerombol di belakang laki-laki itu, mengantre untuk diajak berkencan, bukan hanya ia seorang.

Kamis, 12 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #12








Sebelumnya



* * *


Dua Belas


Sander menunggu hingga mobil mungil Sisi meluncur keluar dari area parkir kedai sebelum ia masuk ke dalam mobilnya sendiri dan meninggalkan tempat itu. Seisi kabin mobilnya serasa bertaburan warna-warni indah dan alunan musik merdu. Pertemuannya dengan Sisi baru saja tak pelak akan diingatnya sebagai salah satu peristiwa paling indah yang hendak dikenangnya seumur hidup.

Senin, 09 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #11









Sebelumnya



* * *


Sebelas


Lauren bukan seorang perempuan yang bawel dan ceriwis. Tapi tidak juga sependiam belakangan ini. Setidaknya itu yang tertangkap oleh radar Himawan. Ia melihat perempuan tercintanya itu sedang duduk mencangkung di depan belasan pot berisi aneka bebungaan warna-warni di teras samping.

Kamis, 05 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #10










* * *


Sepuluh


Alunan musik dan rangkaian getar lembut itu perlahan-lahan mencerabut Sisi dari alam mimpi indahnya. Sejenak ia mengerjap-ngerjapkan mata. Berusaha menyatukan kembali jiwa dan pikirannya yang terasa tercerai-berai ke mana-mana. Setelah kesadarannya sedikit pulih, diraihnya ponsel dari sisi terjauh bantalnya. Tapi ponsel itu kini diam. Masih sambil mengerjap-ngerjapkan mata, Sisi berusaha mendapatkan siapa yang sudah meneleponnya nyaris tengah malam begini. Seketika ia mengerang.

Senin, 02 Oktober 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #9









* * *


Sembilan


Dengan semangat membara, sore itu Sander meluncurkan city car-nya dari arah Kuningan menuju ke Tebet. Pesan yang masuk ke ponselnya dari Anindya siang tadi masih diingatnya di luar kepala.

‘Jangan lupa jam 7 sore ini di Kedai Kopi Om James (yang tempat kita ketemuan kapan itu di Tebet).’

Kamis, 28 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #8








Sebelumnya



* * *


Delapan


Rangkaian denting lirih nan merdu yang berasal dari ponsel di atas meja itu membuyarkan konsentrasi Sisi dalam memelototi layar laptop. Belum lama ia membuka laman akun Instagramnya. Mencoba mengintip sosok @sandermichael_prabandaru yang baru saja dikenalnya di ujung petang tadi. Dengan setengah hati, ia meraih ponselnya, menjawab panggilan telepon itu.

Senin, 25 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #7










* * *


Tujuh


Sander masih termenung-menung di dalam apartemennya. Rasanya sulit sekali percaya bahwa ‘hal itu’ telah terjadi. Begitu saja! Sander mengerjapkan mata. Perkenalannya dengan Xixi – atau Sisi – Adiatma. Senyum manis dan suara lembut gadis boneka porselen itu masih juga melingkar-lingkar di depan mata dan di dalam benaknya.

Jumat, 22 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #6







Sebelumnya



* * *


Enam


Dengan santai Sisi membelokkan mobil mungilnya masuk ke area parkir sebuah resto terkenal di daerah Kemang, EuropeSky. Pukul enam sore ini, ia ada janji untuk bertemu dengan Dion dan kekasihnya. Diam-diam Sisi tersenyum simpul dalam hati. ‘Kedudukannya’ di geng memang sangat strategis. Sebagai satu-satunya cewek, ia punya hak penuh untuk berkenalan lebih dulu dengan para kekasih sahabat-sahabatnya. Termasuk kali ini, saat Dion hendak ‘membawa masuk’ seorang kekasih yang usianya jauh di atas mereka.

Rabu, 20 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #5







Sebelumnya



* * *


Lima


Dengan ringan Erlanda mengecup kening Prisca ketika perempuan itu berpamitan hendak berbelanja ke pasar terdekat dengan ART mereka. Kebiasaan Prisca setiap Sabtu pagi. Sepeninggal Prisca dan Munah, Erlanda keluar ke teras belakang. Dengan santai ia membaringkan tubuhnya di atas sebuah kursi malas di sudut teras.

Senin, 18 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #4










* * *


Empat


Himawan yang tengah mencuci mobilnya sepulang dari bermain tenis menyambut kedatangan tiga orang gadis cantik yang keluar dari dalam sebuah city car. Ketiga gadis itu menyapanya dengan santun tapi tetap terlihat akrab. Ada berbagai tentengan yang mereka bawa.

Senin, 11 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #3








Sebelumnya


* * *


Tiga


Melihat gelagat Sander yang adem-ayem saja sepulang mereka dari bertemu keluarga Edwin, Erlanda pesimis misinya akan berhasil. Sejak awal Prisca memang sudah mengingatkan bahwa kemungkinan berhasil dan gagal mereka adalah 50:50. Dan melihat sikap Sander, kemungkinan itu bergeser menjadi lebih dari 50% gagal.

Kamis, 07 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #2

* * *


Dua


Orang tuanya kembali ke Jakarta setelah ayahnya purna tugas di Surabaya, tentu saja Sander merasa senang. Walaupun tak lagi serumah karena ia sudah memiliki apartemen sendiri, tetap saja ada rasa ‘tidak lagi sendirian’.

Tapi...

Senin, 04 September 2017

[Cerbung] Rahasia Enam Hati #1









Satu


Mobil boks berisi seribu terrarium mini itu sudah meluncur pergi. Sisi menghela napas lega. Setidaknya satu lagi pekerjaannya sudah beres pada pukul sepuluh pagi ini. Tapi ketika ingat bahwa masih ada antrean pesanan lain di belakang punggungnya, ia tahu bahwa ia tidak lagi bisa bersantai.

Senin, 28 Agustus 2017

[Cerpen] Proposal







Gulungan mendung abu-abu tua yang menggantung di langit sedari pagi akhirnya mulai merinaikan rintiknya. Alisa menoleh sekilas ke luar jendela, sekaligus ke arah jam dinding yang tergantung di atas pintu. Menjelang pukul satu siang. Ia pun memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya. Hanya menyiapkan berbagai guntingan kertas origami warna-warni aneka bentuk untuk kegiatan “Menempel” esok hari.

Kamis, 24 Agustus 2017

[Cerbung] Infinity - Epilog










* * *


Epilog


Bunyi dan getar lembut alarm ponsel membuat Olivia terjaga. Sambil mengerjapkan mata ia meraba ke samping dan mendapati area sebelahnya kosong. Ia segera meloncat bangun dan berjalan setengah terhuyung menuju ke kamar sebelah melalui pintu tembusan yang tak pernah tertutup.

Senin, 21 Agustus 2017

[Cerbung] Infinity #17



Tujuh Belas


Luken menatap pantulan dirinya di cermin. Menegakkan badan. Berusaha menjadi Luken seperti biasanya. Luken yang optimis, tegar, ceria, dan bersemangat. Seandainya memang jawabannya tidak, ia ingin memastikan bahwa Olivia akan berada di tangan yang tepat.

Kamis, 17 Agustus 2017

[Cerbung] Infinity #16










* * *


Enam Belas


Jumat pagi, Olivia berdandan cantik lagi. Ia mengenakan salah satu gaun batik yang dibelikan Arlena beberapa waktu lalu. Dipilihnya yang bermotif parang berwarna putih-coklat. Terlihat klasik dan elegan. Sesuai betul dengan gayanya. Dilengkapinya penampilan itu dengan seuntai kalung etnik terbuat dari batok kelapa. Sengaja ia memilih wedges dari bahan karung goni dengan aksen tali rami yang terlihat sederhana tapi sangat cantik. Satu setel dengan hobo bag yang terbuat dari bahan sama dengan sepatunya. Rambutnya dikepang rapi, dan wajahnya terias lengkap dalam nuansa natural. Pagi ini ia mengganti giwang yang biasa dipakainya dengan giwang panjang berbentuk bunga rumput yang dibelikan Prima. Tak lupa ia menyelipkan sebuah bungkusan ke dalam tas laptop.