Entah
kenapa aku selalu merasa terganggu kalau Guntur mendekat. Gayanya selalu
ekspresif. Terkadang membuatku muak. Tidak adakah style yang lebih elegan untuk
menarik perhatian lawan jenis? Entahlah.
Diam-diam aku malah lebih sering memperhatikan Megantoro,
adik Guntur. Megantoro tidak terlalu peduli pada banyak perempuan di
sekitarnya. Hm... aku tidak tahu apakah dia punya kecenderungan penyuka lawan
jenis. Tapi kurasa tidak. Kami pernah bertukar tatapan mata sejenak, dan dia
kelihatan tersipu. Membuat hatiku seketika berdesir.
Megantoro
tidak segagah Guntur. Itu harus kuakui. Tapi ada sesuatu dalam sikapnya yang
diam. Bukan angkuh. Entah apa. Aku tidak berhasil mendefinisikannya. Hanya saja
menurut analisis Leni, adikku, sepertinya Megantoro tidak pernah suka dengan
sikap Guntur pada kaum perempuan. Terlalu tebar pesona sana-sini.