Aku selalu melihat laki-laki itu saat aku
berjalan dari gedung apartemenku menuju ke kampus di pagi hari. Atau saat sore
hari ketika aku kembali ke apartemenku. Dia melakukan hal yang tak lazim,
setidaknya menurut pandanganku. Memberi makan belasan kucing liar yang ada di
sekitar gedung apartemennya.
Sambil berjalan pelan-pelan aku mengamatinya
dari jarak yang memungkinkan. Dia tampan. Sangat tampan. Rambutnya yang agak
ikal dengan potongan pendek rapi tampak hitam mengkilat terkena sinar matahari
yang mulai mengintip di sudut langit. Garis wajahnya seolah terpahat sempurna
dengan alis yang menggaris tegas dan rapi, dengan hidung cukup mancung, dan
senyum yang seolah membekukan waktu.