Belaian
itu sungguh hangat dirasakan Aura. Ia pun tersenyum dalam tidurnya. Terasa
selimutnya dibenahi dengan sempurna. Setengah sadar ia berbisik lirih, “I
love you, Ma…”
Tidurnya
makin nyenyak. Hingga belaian itu tak lagi dirasakannya. Juga sebuah kecupan
sayang di keningnya. Karena alam mimpi telah begitu lekat membungai tidurnya.
Di kamar
sebelah Lilo terbangun karena sebuah sentuhan lembut di pipinya. Sambil
mengerjap-ngerjapkan mata ia melirik jam beker di atas meja belajar. Lewat
beberapa menit dari tengah malam.