Jumat, 11 Maret 2016

[Bukan Fiksi] Eternal Forseti, Fiksi Yang (Belum) Akan Saya Bagi



Saat ini, ‘produk’ fiksi terbaru saya judulnya Eternal Forseti. Draft cerita ini sudah lamaaa sekali saya buat. Sudah dari tahun lalu. Sasaran awalnya adalah untuk mengisi slot cerbung di blog FiksiLizz. Beberapa orang yang saya anggap terdekat dengan saya sempat saya kirimi draft cerita ini. Kenapa beberapa? Karena (pikiran) saya ‘jahat’ (pake banget!). Siapa tahu dari orang-orang yang saya anggap terdekat ini berniat ‘menusuk dari belakang’ dan malah menggarap ide cerita ini lebih dulu daripada saya? (Ide itu mahal, Jendral!) Seandainya hal itu benar-benar terjadi, saya masih punya bukti yang disimpan orang lain bahwa sayalah pemilik awal draft tersebut.


Tapi ternyata orang-orang yang saya kirimi draft itu baik-baik semua kok. Nggak ada yang iseng mencoba-coba menggarap ide saya. Jadi, memang sekaranglah saatnya draft itu saya jadikan nyata dalam sebuah jalinan cerita.

Pas ketika niat itu muncul, niat untuk membuat cerita panjang baru, pas ada sekilas pengumuman di grup Fiksiana Community FB bahwa akan ada program menulis novel secara mencicil sedikit demi sedikit yang akan di-floor-kan sekitar bulan Februari-Maret 2016. Pas nih! Gitu pikir saya. Jadilah saya mulai mengumpulkan referensi, belajar lagi, mengolahnya lagi, sambil tetap mengerjakan kelanjutan cerbung Vendetta.

Setelah saya mulai jalan mengerjakannya, dapat sekitar 8 bab yang sudah ‘bersih’ (sudah di-edit, dsb.), keluarlah pengumuman soal program itu. Namanya Tantangan 100 Hari Menulis Novel FC. Salah satu ketentuannya adalah harus menyetor minimal 500 kata dalam jangka waktu 100 hari.

Hah? CUMA 500 kata per hari? CUMA sekitar 2-3 halaman per hari? ENTEEENG... Maka saya pun tanya di mana daftarnya. Ternyata di situlah pendaftarannya, pada kolom komen di grup FC FB. Hasilnya... Nama saya ada di urutan nomor 1. Amsiooong!!! Padahal saya baru mau nanya doang... Hiks! *nangis kingkong* Pikir saya, ya wis, nggak apa-apa. Sudah terlanjur kecebur, basah klumus sekalian.

TERNYATAAA... saya hitung-hitung lagi, 500 kata per hari itu kalo dikalikan 100 hasilnya 50.000! Selama ini cerbung saya paling pol jumlah seluruhnya cuma lebih kurang 25.000 kata. Itu aja kayaknya yang baca sampai eneg-eneg. Lha ini 50.000 kata!

Eternal Forseti yang saya gadhang-gadhang dan sudah mulai saya tulis sampai 8 bab itu (bahkan sudah selesai bab 9 dan 10 belum di-edit), jumlah per babnya hanya 1.200-1.300 kata saja. Modyarrr! Mau sepanjang 40 bab??? Yang bener aje!!! Mau nggak mau saya bongkar-pasang lagi. Memilah adegan, menggabungkannya lagi, menyusun dengan rapi, plus sekalian editing-nya (typo, EYD, dsb.). Itu pun sampai mampat jadi 5 bab masih juga banyak yang meleset. Jadinya hari ini tadi saya koreksi lagi, plus sekalian lanjut menulis bab 6 sampai selesai. Hasilnya? Full selesai sudah saya menulis 6 bab pertama Eternal Forseti, dengan panjangnya betul-betul pas berjumlah 16.000 kata. Masih kurang 34.000 kata lagi. Masih jauuuh...

‘Pertempuran’ yang sesungguhnya alias posting pertama baru akan dimulai Senin, 14 Maret 2016 besok. Saya menulis ini bukan sebagai gaya-gayaan, sok-sokan, sombong-sombongan, atau sebangsanya. Sama sekali bukan.

Saya menulis artikel ini untuk penyemangat buat teman-teman yang kebetulan sedang mengikuti event atau  tantangan yang sama. Terutama yang usianya jauuuh di bawah saya yang sudah emak-emak ini. Tentunya pikiran dan tenaga masih jauh lebih fresh yang muda-muda itu kan? Saya sendiri sama sekali bukan siapa-siapa. Saya hanyalah seorang IRT yang hobi menulis. Menulis untuk bersenang-senang tanpa ambisi apapun. Menulis tanpa ngotot hantam kromo mengikuti semua event dan kesempatan hanya demi membuktikan diri saya bisa.

Saya jelas-jelas bisa menulis. Buktinya blog FiksiLizz ada dan ada juga pengunjung yang berkenan membaca karya-karya fiksi di dalamnya. CUMA SEKADAR BISA-BISAAN DOANG LHOOO... Soal mutu, saya serahkan pada pembaca untuk menilai sendiri. Pada kenyataannya masih bejibun yang bisa menulis jauh lebih baik daripada saya.

Buat saya, bisa menulis bukan berarti bisa selalu menghasilkan karya yang bermutu. Apalagi cuma amatiran polll kayak saya ini. Yang penting berusaha untuk menghasilkan karya yang terbaik, dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan berasal dari hati. Gagal? Ya coba lagi terus tanpa putus asa. Gitu aja kok repot?

Seandainya nanti Eternal Forseti tidak lolos seleksi, pasti akan pindah tayang alias dicerbungkan ke blog FiksiLizz untuk mengisi acara tetap Senin-Kamisan. Tapiii... saya mohon doa restu juga dong, dari pembaca blog FiksiLizz, supaya saya juga berhasil minimal punya satuuu saja novel untuk diterbitkan. Peliiisss...

Karena itu dalam tayangan terakhir cerbung Vendetta, saya sudah ‘minta ijin’ untuk libur selama 10 hari. Ya paling pol 2 minggulah, supaya saya bisa menyelesaikan Eternal Forseti, kemudian bisa pindah jalur pikiran untuk kembali mengisi slot cerbung maupun cerpen di blog FiksiLizz.

Akhir kata (haiiish!), sekian pidato tertulis saya. Tetap semangat buat semua peserta Tantangan 100 Hari Menulis Novel FC! Jangan sampai kalah sama emak-emak ya gaesss!!!

Lizz

20 komentar:

  1. Kalau njenengan yang nulis kayaknya pasti lolos.... Nggak tahu juga kalau panitianya bego...
    Aku nyerah duluan... Nggak sanggup...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hoo... jadi Panitia Event Novel 100 Hari itu bego, ya?
      hebat banget... padahal sampeyan pake jilbab lhoo, tapi malah suudzon gitu

      ane salah satu panitianya ;)
      dan yaa... mungkin ane bego

      Hapus
    2. Aduuuh... Kok mendadak mataku jadi pedes ya baca kata sakti b*go gitu... 😱

      Kalo dari aku sendiri, intinya begini :
      Aku ikut event karena merasa tertantang untuk menguji konsistensi menulis selama sekian hari. Soal hasilnya nanti gimana, nggak bisa janji banyak.

      Pingiiin banget punya novel yang bisa terbit. Hanya sekadar keinginan, sama sekali bukan ambisi, karena sadar diri dan sadar kapasitas.

      Soal nanti lolos atau enggak, itu urusan kesekian. Kalopun nggak lolos, aku percaya betul bukan soal panitia b*go atau cerdas. Semuanya soal selera (pasar) dan kemampuanku yang memang terbatas dan sudah mentok.

      Makasih sudah hadir di sini... 😊

      Hapus
    3. Untuk Mbak Lizz : aku minta maaf banget. Kata-kata itu memang seharusnya tidak terucap di sini atau di mana pun. Njenengan betul juga soal selera yang berpengaruh pada penilaian. Semoga sukses dengan eternal forsetinya juga (mungkin) naskah yang lain.

      Untuk Bang Ando : saya minta maaf kalau sudah membuat tersinggung. Tapi jujur saja saya memang lagi kesal sama FC versi terbaru(dengan kepengurusan baru) yang seolah-olah lupa dari mana mereka berasal. Kenapa demikian? Silakan saja tengok kembali beberapa event terakhir yang digelar. Apakah pecinta fiksi yang pengen belajar cuma yang punya Fb doang?! Rasanya FC jaman Mbak Langit, Mas Erri bahkan jamannya Mbak Desol nggak kayak gitu.
      Sekali lagi saya minta maaf pada Bang Ando dan semua panitia...

      Hapus
    4. Maaf, aku sekadar mau meluruskan sedikit di sini karena aku sendiri nggak yakin apa Mas Ando masih mau mampir lagi ke sini.

      SETAUKU (setauku nih ya...) Langit Quinn masih boss dari admin FC FB. Seiring dengan waktu pasti ada dong perubahan-perubahan kebijakan di grup. Jadi rasanya kurang elok kalo membandingkan 'dulu begini, sekarang kok begitu?'. Apalagi kalo dalam membandingkan itu kurang memahami kondisi sebenarnya.

      Aku sama sekali bukan admin FC atau panitia event. Hanya anggota biasa dan pesert event yang mencoba menjelaskan dalam batas kapasitas yang aku tahu.

      Kalo ingin meluapkan rasa nggak puas atau kecewa atau apapun terhadap kondisi FC sekarang, sebaiknya langsung berhubungan dengan FC melalui K (misalnya) untuk melakukan protes secara langsung, tidak dengan menitip 'kata sakti' di sini.

      Terima kasih.

      Hapus
    5. Terima kasih sarannya. Saya sudah sampaikan ke admin FC dan sudah saya jelaskan apa maksud sebenarnya dari kata sakti yang seharusnya saya tulis dengan tanda kutip itu.

      Sekali lagi maaf dan semoga sukses dengan novelnya

      Hapus
  2. 50.000 kata... Hehe bikin keringet dingin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bangeeet, Mas! Ngerjain dapet 16.000 kata aja sudah melet-melet... 😪

      Hapus
  3. Ini maksutnya apa...
    Ini maksutnya apaaaaaaaa...

    #panik
    #ndekemsarungan

    BalasHapus
  4. Wah keren nih ibu satu ini. Nggak pernah kehabisan ide. Mbak Lizz.. Saya Isti Kompasianer, semoga masih ingat yak? Oh iya, saya bisa inbox/personal message? Kontak WA hilang bersama hilangnya hp. Terima kasih.

    Ini email saya saat ini, Mbak Lizz boleh ke sana :) earlyearly95@yahoo.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneeeng buangeeettt bisa kontakan sama Mbak Isti lagiii!!! 😘💖💞

      Hapus
  5. Semangat Mbak, kalo aku dah mundur duluan. Ini aja Masih angot2an mau nulis lagi apa nggak. Ide banyak juga sih, tp nulis nya itu loh kok berasa sulit.
    Baidewei eniwei, ko mau baca eternal forseti dimana yah? Saliimmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Nanti kalo lolos penilaian semoga bisa terbit (dalam bentuk e-book juga). Kalo nggak lolos, tak'tayangin di sini. Gratisan kayak biasanya 😋

      Hapus
  6. yang penting jadi buku, jangan pelit info saya untuk pesan bukunya he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaaap, Pak... 👌
      Makasih support-nya... 🙏

      Hapus
  7. *tangan melambai ke kamera*
    *kibarin bendera putih*

    saya harus ngakuin kalo saya kalah sama emak-emak, #ups!
    hahahaaa..

    *minta dijejelin sambel mercon*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak... Orang kerja sama IRT kayak aku ya jelas waktu luangnya lain, Mbaaak... 😘😘😘
      Makasih mampirnya ya...

      Hapus
  8. Semangat mbak. Aku dah lama gak liat2 Kompasiana. Meski kadang masih suka lempar artikel ke sana. Ga tau juga kalau ada event itu. Kalau tau juga nggak ngefek kali ya, nggaj sanggup. Moga sukses tantangannya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Aku aja udah lupa password kok, Mbak. Ayo nulis teruuusss!!! 👍

      Hapus