Rabu, 30 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #16





Kisah sebelumnya : CUBICLE #15


* * *


Enam Belas


Aku benar-benar tak menduga kalau pada akhirnya Driya akan terlibat juga dalam keruwetan jalinan di dalam geng sarap. Yussi? Tidak. Aku sama sekali tak merasa cemburu. Tapi melihat ada sejarah tertentu di balik itu, ketika dia marah padaku dan menyebut-nyebut Bara, bukankah sudah terlihat jelas ruwetnya?

Selasa, 29 September 2015

[Cerpen] Perempuan Perias Jenazah







Baru saja Savitri menghenyakkan punggungnya ke sandaran kursi, ponselnya bernyanyi tanpa jeda. Ketika ia menatap ke layar, napas panjangnya segera terhela.

“Ya, Mbak Wien?” sapanya kemudian.

“Lagi di mana?” terdengar suara dari seberang sana.

“Baru saja pulang.”

Senin, 28 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #15





Kisah sebelumnya : CUBICLE #14



* * *


Lima Belas


Kamis menjelang siang, ketika sedang menunggu Josh keluar dari sekolah TK-nya, notifikasi email di ponselku berbunyi. Ketika kuperiksa, ternyata dari Bang Togi, Kabag Produksi MemoLineAd. Dia mengirimiku beberapa copy file rekaman hasil shooting Bara dengan pasukan satpamnya. Dalam email itu dia menjelaskan bahwa semuanya masih mentah. Menunggu aku selesai cuti untuk diolah bersamaku. Atau kalau aku ada waktu, dipersilakannya aku untuk menyuntingnya lebih dulu sesuai keinginanku.

Sabtu, 26 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #10





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #9



* * *



“Hai!”

Madri mengangkat wajahnya. Galang mengirimkan senyumnya yang terlihat sangat hangat. Setengah hati Madri membalasnya.

Sorry, lagi-lagi telat,” wajah Galang tampak menyesal.

Madri hanya mengangkat bahu. Galang merasa sangat bersalah. Pelan-pelan ia duduk di depan Madri.

Jumat, 25 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #14





Kisah sebelumnya : CUBICLE #13



* * *


Empat Belas


Jarak Jakarta-Bandung memang tak jauh. Tapi selama ini aku memang tidak terlalu sering pulang. Aku lebih suka mengumpulkan cuti dan menghabiskannya sekaligus di Bandung. Terkadang Ayah dan Bunda juga muncul begitu saja di apartemenku. Tapi sudah sekitar lima bulan ini tidak. Ternyata Ayah sedang sibuk di perusahaan konsultan baru yang didirikannya bersama beberapa rekannya sesama pensiunan. Bunda juga sibuk dengan kegiatan sosialnya.

Kamis, 24 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #9





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #8



* * *



“Dri...”

Mug yang dipegang Madri hampir jatuh. Tanpa menoleh pun ia mengenali siapa pemilik suara itu. Tapi ia harus tetap mendongakkan kepalanya dari balik meja kasir. Seulas senyum yang dirindukannya terpampang begitu saja di depan matanya.

“Apa kabar?” Galang menatapnya. Dengan kerinduan yang terlihat sama.

Rabu, 23 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #13





Kisah sebelumnya : CUBICLE #12



* * *



Tiga Belas


Kalau sebelumnya aku cukup menggebu untuk terlibat langsung dalam penggarapan iklan Multijossgandos, sekarang aku memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya urusan itu ke bagian produksi. Secara profesional memang seharusnya begitu. Dan setelah kejadian tak mengenakkan dengan geng sarap hampir seminggu yang lalu, aku mencoba untuk ‘bersikap profesional’ dan ‘mengesampingkan urusan pribadi’.

Selasa, 22 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #8





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #7



* * *



“Aku harus gimana dong, Mas?”

Kresna bertopang dagu sambil menatap Madri. Yang ditatap balas menatap, menunggu jawaban. Sejenak kemudian tatapan Kresna berubah jadi jahil.

“Kamu nggak salah, tanya soal itu ke jomblo kronis kayak aku?”

Senin, 21 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #12





Kisah sebelumnya : CUBICLE #11



* * *



Dua Belas


Aku terbangun karena ponselku berteriak dan bergetar berkali-kali minta diperhatikan. Antara sadar dan tidak, aku ingat kalau itu bukan bunyi alarm. Akhirnya aku meraba ke samping bantalku. Ketika jemariku menggenggam ponsel bawel itu, dia malah diam membisu. Tapi ketika kulepaskan lagi, dia kembali berteriak.

“Halo!”

“Eh, Sas, sori banget... Lu udah tidur ya?”

Mataku terbuka seketika. Yussi?

Minggu, 20 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #7





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #6



* * *



“Mau ke mana kita?” Reddy menoleh sekilas ke arah Madri.

“Mm...,” Madri berpikir sejenak. “Gimana kalau kita ke Food Truck Festival? Aku dengar dari teman-teman kuliahku, banyak makanan enak di sana.”

“Hm... boleh... boleh...,” Reddy menyetujuinya. “Di mana tempatnya?”

Sabtu, 19 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #6





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #5



* * *



Sambil berjalan ke arah parkiran motor, Galang membuka BBM-nya. Ada beberapa pesan yang masuk ke ponselnya. Paling atas dari Elga.

Lang, hari Sabtu jadi nggak?

Secepatnya Galang menuliskan balasan : Sabtu ini nggak bisa, El. Aku harus masuk kerja. Minggu gimana?

Jumat, 18 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #11





Kisah sebelumnya : CUBICLE #10



* * *



Sebelas


Segera kuedarkan pandang ke seantero kantin Prima. Aduuuuh… Penuh banget! Aku memang agak telat turun dari kantor gara-gara keasyikan diskusi dengan bagian produksi. Terpaksa aku kembali ke lift. Alternatif satu-satunya cuma ke Lounge Ex di lantai 6.

Sebetulnya ada alternatif lain. Ada beberapa kedai makanan di lantai 3. Hanya saja kondisinya sama dan sebangun dengan kantin Prima. Pasti penuh saat jam makan siang seperti ini. Apalagi aku sudah telat.

Kamis, 17 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #5





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #4



* * *


Hadiah ulang tahun yang tepat buat Madri?

Galang berbaring di ranjangnya dengan mata terbuka lebar menatap langit-langit. Berpikir dan berpikir.

Hm... Apa yang paling dia butuhkan saat ini?

Rabu, 16 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #10





Kisah sebelumnya : CUBICLE #9



* * *



Sepuluh



Hari itu akhirnya tiba juga. Jumat sore. Saat digelarnya malam penghargaan Wara-Wiri Pariwara Award 2015. Malam yang sudah ditunggu-tunggu insan periklanan Indonesia. Lebih terasa lagi gaungnya karena akan disiarkan secara langsung oleh hampir semua TV swasta.
           
Sejak sebelum jam 3 menjelang sore, setelah mandi di kantor, aku sudah dipermak habis-habisan oleh Boss Lenny, Nina, dan Yussi di kantor Boss Lenny. Mulai dari rambut sampai kuku kaki. Aku sampai terkantuk-kantuk walaupun mereka segitu ributnya. Sampai akhirnya Boss Lenny menarik dagunya ke belakang sedikit, mengamati wajahku, dan…

Selasa, 15 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #4





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #3



* * *



Madri menghembuskan napas keras-keras sambil menutup pintu pagar. Kemudian dengan langkah cepat ia masuk ke dalam rumah, seolah ingin mengalahkan rasa letihnya. Semangatnya timbul lagi ketika melihat SUV papanya sudah terparkir di garasi.

“Papa sudah pulang, Bik?” tanyanya ketika berpapasan dengan Tunik.

Senin, 14 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #9





Kisah sebelumnya : CUBICLE #8



* * *



Sembilan


Malam harinya, begitu sampai di apartemen, aku menelepon Driya. Tapi setelah usaha keempat sia-sia, aku pun meletakkan ponselku di pantry. Baru saja aku membuka kulkas, ponselku berbunyi. Ketika kulihat, panggilan itu dari Driya.
                                                        
“Halo, Men,” sapaku.

“Lu barusan nelpon gue,” terdengar sahutan dari seberang sana, “ada apa, Yik?”

Minggu, 13 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #3





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #2


* * *



“Aku belum lupa ya, kamu nangis-nangis waktu dia pamitan,” Day menatap Madri, tajam. “Dan setelahnya dia nggak pernah kasih kontribusi apa-apa terhadap hidupmu. Bahkan mungkin mikirin kamu saja enggak.”

“Ya tapi kan dia harus konsen sama kuliah S2-nya di Jerman, Day,” ada nada pembelaan yang kental dalam suara Chika.

“Astaga...,” Day memutar bola matanya. “Ini jaman udah canggih banget, sekadar say hello aja apa susahnya sih?”

Sabtu, 12 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #2





Episode sebelumnya : Cinta Dua Masa #1


* * *


Madri berlari menyeberangi tempat parkir motor kampus, menuju ke jajaran bangku beton di bawah sederetan pohon, tempat Kresna sudah menunggunya. Kresna mengangkat tatapannya dari layar ponsel yang tengah dipegangnya.

“Kamu pulang bareng Galang ya?” ucap Kresna. “Mas mau latihan futsal sama temen-temen.”

“Yah...,” Madri mendesah kecewa.

Jumat, 11 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #8


Kisah sebelumnya : CUBICLE #7





* * *


Delapan


Lagi asyik-asyiknya aku melamun mencari ide untuk iklan multivitamin, tahu-tahu Boss Lenny sudah duduk di depan meja Bara di sebelah cubicle-ku. Si pemilik mejanya sendiri sedang kabur entah ke mana. Boss yang satu ini tak pernah marah kalau mendapati kami cuma duduk bengong atau melamun di depan meja kerja. Lha, memang idenya justru ramai berseliweran di dunia bengong dan melamun itu!

Kamis, 10 September 2015

[Cerpen Stripping] Cinta Dua Masa #1





“Siang, Mbak... Bapak ada?”

Madri mengangkat wajah dari sebuah e-book di tabletnya. Seketika itu juga dadanya terasa bergemuruh. Matanya yang bulat bening menatap si penanya tanpa kedip. Si penanya pun balik menatapnya. Penuh tanya.

Rabu, 09 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #7





Kisah sebelumnya : CUBICLE #6



* * *


Tujuh


Presentasi di kantor Pak Robert berjalan mulus. Dia tahu aku yang mengerjakan iklan pesanannya walaupun Bara yang maju presentasi. Dia maklum aku lagi sakit. Bara sendiri berhasil menerjemahkan konsepku dengan detil yang pas. Tepat seperti yang kumau.
           
Sudah hampir pukul 11.00 ketika kami keluar dari kantor Pak Robert. Bara menatap sekilas arlojinya.

Senin, 07 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #6





Kisah sebelumnya : CUBICLE #5



* * *



Enam


Otakku boleh tetap waras, tapi fisikku tidak. Setelah marathon presentasi dan finishing empat iklan, aku pun tumbang. Masih ada satu job lagi yang harus kupresentasikan besok. Sudah siap. Dan aku yakin bakal diterima Pak Robert, klienku yang paling perfeksionis. Saking perfeksionisnya dia sampai mau ketika deadline-nya kuulur seminggu. Asal iklannya sempurna, waktu dan harga tidak jadi masalah.

Jumat, 04 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #5





Kisah sebelumnya : CUBICLE #4


* * *


Lima


Kuakui atau tidak, aku jadi agak menarik diri untuk maksi bersama geng sarap dan Mita, si aspri Driya. Cewek itu jadi sering bergabung, dengan atau tanpa Driya. Tapi tidak pernah ada keakraban dengan para cewek geng sarap. Benar-benar bertolak belakang dengan sikap boss-nya terhadap geng sarap.
           

Rabu, 02 September 2015

[Cerbung] CUBICLE #4





Kisah sebelumnya : CUBICLE #3



* * *



Empat


Hampir pukul sepuluh pagi baru kuselesaikan meeting dengan bagian produksi. Baru saja aku duduk di kursiku, notifikasi Whatsapp message terdengar lirih. Driya.


‘Yik! Maksi bareng ya? Geng lu entar pada ngumpul nggak?’
           
‘Wah, belum tau gue… Emang napa?’