Rabu, 26 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #39









Sebelumnya



* * *

Bias Rasa


James menghela napas lega ketika hasil pemeriksaan menyeluruh didapatnya. Kepalanya tidak apa-apa. Semua organ dalamnya juga dalam kondisi normal. Juga tulang paha kiri yang diduga retak. Ternyata hanya memar di bagian luar. Walaupun memar itu cukup parah bila dibandingkan dengan beberapa memar lain di sekujur tubuhnya, tapi bisa dikatakan tidak apa-apa. Hanya saja, dokter menganjurkannya untuk dirawat selama tiga hari sambil terus diobservasi, mengingat usianya sudah tak muda lagi.

Kamis, 20 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #38









Sebelumnya



* * *


Rasa-rasanya baru sekejap saja ia terlelap ketika telinganya menangkap alunan bunyi ponsel yang makin lama makin keras. Ia berusaha membuka mata. Terasa sangat berat. Ketika sepasang kelopak matanya sudah terangkat sempurna, bunyi ponselnya berhenti.

Senin, 17 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #37









Sebelumnya



* * *



Delapan Belas


Langit di luar kedai sudah menggelap. James menguap dan meregangkan punggungnya sebelum mematikan laptop. Saatnya menutup hari kerjanya di kedai. Sekilas ia menatap jam dinding yang tergantung di atas pintu. Sudah hampir pukul enam sore. Sekali lagi ia menguap, lalu berdiri. Dengan cepat ia memasukkan laptop ke dalam tas, kemudian melangkah meninggalkan mejanya. Saat menuruni tangga, ia berpapasan dengan salah seorang pramusaji.

Minggu, 16 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #36









Sebelumnya



* * *


Pelan-pelan James menutup pintu kamar di belakang punggungnya. Reaksi Minarti, ia sudah bisa menduganya. Ketika ia mulai bicara tentang ‘kita’, perempuan itu hanya mampu menatapnya dengan mata bulat besar indah yang begitu mirip dengan mata kanak-kanak. Membuatnya merasa gemas.

Rabu, 12 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #35









Sebelumnya



* * *


“Ya, kalau memang seperti itu kejadiannya, nggak perlu memaksa diri lagi, deh.”

James tercenung menatap layar laptop. Suara Minarti begitu jelas terngiang di telinga. Menggema lembut dalam kepala.

Senin, 10 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #34










Sebelumnya



* * *

Tujuh Belas


James menatap layar laptopnya dengan sorot mata jemu. Kedai sudah beroperasi dengan sangat lancar. Dalam kurun waktu hampir satu tahun ini perkembangannya sungguh menggembirakan. Sudah tak ada lagi tantangan yang harus ditaklukannya. Perjuangannya di kedai ini sudah selesai. Hanya tinggal menjalani rutinitas saja,

Kamis, 06 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #33









Sebelumnya



* * *


Enam Belas


Dalam gerakan lambat, James menyesap kopinya. Tatapannya jatuh ke keremangan yang menyelimuti taman kecil di depan rumah.

Senin, 03 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #32









Sebelumnya



* * *



Lima Belas


“Aku sudah bilang padanya....”

Gumaman itu sampai di telinga Minarti. Membuatnya mengangkat wajah dari bundel catatan yang terhampar di depannya. Didapatinya James tengah menjatuhkan tatapan kepadanya. Terlihat sangat serius.

Sabtu, 01 Juni 2019

[Cerbung] Bias Renjana #31









Sebelumnya



* * *



“Mm... Siang tadi Mama diajak makan siang sama Pak James.”

Suara lirih Sandra berhasil membuat Angie mengalihkan tatapan dari layar televisi. Tapi tanggapannya sungguh di luar dugaan Sandra.

Senin, 27 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #30









Sebelumnya



* * *

Empat Belas


Kembali ke rutinitas semula...

James mengemudikan mobilnya dengan santai. Matahari masih mengintip malu-malu dari balik awan tipis yang menutupi cakrawala timur. Ia langsung mengarahkan mobilnya ke kedai, tidak menjemput Minarti. Hari ini hari Senin. Walaupun baru saja libur panjang, tapi hari Senin tetaplah hari libur Minarti.

Minggu, 26 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #29









Sebelumnya



* * *


Minarti membundarkan bibirnya ketika James membelokkan mobil ke halaman sebuah hotel di Malang.

“Kukira kita langsung ke Malang Selatan,” gumam Minarti.

Selasa, 21 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #28









Sebelumnya



* * *

Tiga Belas


“James, terima kasih banyak.”

James seketika menoleh. Minarti tengah menatapnya. Tersenyum. Bersuara lirih dengan nada sangat tulus. Laki-laki itu pun mengerutkan kening.

Jumat, 17 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #27









Sebelumnya



* * *

Saat tangan kanannya digenggam erat James ketika mereka menyeberang jalan, Minarti sudah siap seandainya nanti harus meninggalkan rumah kenangan itu dengan tangan kosong. Bukankah ia sendiri sudah pernah memilih untuk pergi? Semua itu membuatnya jauh lebih tenang. Dan, ia memilih untuk mencoba mencari Daris di kantor pusat PO. Barto Utama. Letaknya tak jauh. Hanya tepat di sebelah rumah besar itu. Bahkan pagarnya pun masih menjadi satu, walaupun pintunya sudah lain.

Rabu, 15 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #26










* * *


Dua Belas


“Bu, Ibu lupa menjadwalkan pertemuan saya dengan Pak Roan?”

Teguran halus Luken itu membuat Sandra seketika mengangkat wajah. Ada keterkejutan yang sangat tergambar di sana. Pelan-pelan, raut wajah itu pun memucat.

Senin, 13 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #25









Sebelumnya



* * *



Sebelas


Seusai sarapan dan membereskan urusan administrasi hotel, James meluncurkan kembali SUV-nya, meninggalkan kehangatan kota Jogja. Sinar mentari pukul sembilan pagi menyambutnya dan Minarti.

Jumat, 10 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #24









Sebelumnya



* * *



Hari Minggu cerah yang mereka mulai pada pukul sembilan pagi habis di Pasar Beringharjo untuk menikmati sarapan dan memborong oleh-oleh. Sengaja melewatkan sarapan yang disediakan pihak hotel karena ingin menikmati street food yang ada di Pasar Beringharjo.

Rabu, 08 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #23









Sebelumnya



* * *



“Sudah mulai memikirkan cara untuk kembali pada Bu Sandra?”

Bisikan Minarti itu membuat James menoleh seketika.

Senin, 06 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #22









Sebelumnya



* * *



Sepuluh


Sabtu pagi, beberapa belas menit menjelang pukul tujuh, James sudah muncul di depan rumah indekos Minarti. Di teras berjajar semua bawaan Minarti. Untunglah Navita dan Gandhi pagi-pagi sudah datang untuk melepasnya pergi. Jadi, untuk memindahkan semua barang bawaan yang cukup berat itu dari kamar Minarti ke teras, Gandhi-lah yang jadi kulinya.

Kamis, 02 Mei 2019

[Cerbung] Bias Renjana #21









Sebelumnya



* * *



Keesokan harinya, begitu sampai di kedai menjelang pukul delapan pagi, dengan didampingi Luken, James segera mengumpulkan semua stafnya, termasuk Livi dan Angie. Dalam forum itu, secara eksplisit James menyerahkan pengelolaan kedai kepada Livi dan Angie selama ia dan Minarti pergi. Ia juga mengungkapkan bahwa Luken pun akan turut mengawasi.

Senin, 29 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #20











* * *


Sembilan


Minarti tak akan pernah melupakan wajah cerah James ketika ia menjawab ajakan laki-laki itu untuk berlibur. Walaupun ada syarat, James segera meluluskannya tanpa banyak pertimbangan. Segera ditetapkan, mereka akan berangkat ke Malang tepat hari Sabtu berikutnya setelah acara syukuran tujuh bulan kandungan Navita.

Sabtu, 27 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #19









Sebelumnya



* * *



Maksudnya?

Dengan mata bulatnya, Minarti menatap James.

“Mau?” James menegaskan.

Kamis, 25 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #18









Sebelumnya



* * *



Delapan


Dari balik kaca gelap ruang kerjanya di lantai tiga kedai, James menatap ke seberang. Sebuah gedung berlantai dua. Kantor Coffee Storage. Samar, dihelanya napas lega.

Rabu, 24 April 2019

[Cerpen] Jendela








Sore ini, sudah kali keempat aku melihatnya. Selalu pada hari Selasa setelah pukul lima. Di seberang jalan raya. Duduk bersama teman-temannya di bawah tenda. Menikmati semangkuk bakso sembari saling bertukar tawa dan cerita. Posisinya pun selalu sama. Menghadap ke arah jendela lantai dua. Tempat aku mengintipnya.

Senin, 22 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #17









Sebelumnya



* * *



“Semuanya sangat tiba-tiba.” Sandra mengedikkan bahunya. “Tanpa pernah ada pendahuluan sebelumnya. Padahal....”

Tatapan ibunya yang terlihat pekat bersorot pahit segera menyadarkan Angie.

Jumat, 19 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #16









Sebelumnya



* * *



Sandra bekerja lima hari seminggu. Satu-satunya kesempatan untuk berburu berbagai referensi dan literatur untuk tugas akhirnya adalah hari Sabtu. Pagi-pagi ia sudah berangkat dari rumah, agar saat perpustakaan kampusnya buka pada pukul tujuh ia bisa segera masuk.

Senin, 15 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #15









Sebelumnya



* * *

Tujuh


James menatap gadis belia yang duduk di depannya, di seberang meja. Penampilan gadis muda itu tampak rapi dan bersahaja dengan blus lengan panjang putih, rok span hitam, dan kakinya beralaskan sepatu datar sewarna dengan roknya. Rambut hitam sebahunya digerai. Ada bando melingkar di kepala, membuat pandangan matanya tak terganggu anak-anak rambut yang jatuh di kening.

Minggu, 14 April 2019

[Cerita Serial] Pojok Kisah Duda Seksi – Meretas Trauma







Meretas Trauma


Pada suatu saat, tiba-tiba saja Ajeng bertanya padaku, “Pa, boleh nggak, aku pacaran?”

Hooo... Perutku langsung terasa mulas. Tapi kuberikan saja jawabannya, “Tanya dulu sama Tante dan Om. Karena kamu sama Dika, kan, ada di bawah pengawasan Om sama Tante.”

Kamis, 11 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #14









Sebelumnya



* * *



“Kita ke kafe, yuk, Ma!” Tiba-tiba saja tercetus kalimat itu dari sela-sela bibir Angie.

Seketika Sandra menengok ke kanan. Menatap anak gadisnya yang tengah mengemudi. Keningnya sedikit berkerut.

Selasa, 09 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #13









Sebelumnya



* * *

Enam


“Bu Sandra dan Pak James itu, sebetulnya ceritanya bagaimana?”

Livi hampir tersedak sari buah yang disedotnya. Dengan mata bulat, ditatapnya sang bibi. Sementara itu, Minarti balik menatapnya dengan sorot mata polos yang terlihat kemilau.

Sabtu, 06 April 2019

[Cerita Serial] Pojok Kisah Duda Seksi – Ketika Hilang Setengah Nyawa









Ketika Hilang
Setengah Nyawa


Seperti yang pernah kuungkapkan pada catatan yang lalu, ketika harus berpisah dengan anak-anak, aku seperti kehilangan lebih dari setengah nyawa. Pada saat sebelum perpisahan itu, sudah ada jurang yang menganga di antara Marie dan aku. Aku sudah mendengar desas-desus yang membuat telinga gatal. Sudah kutanyakan pula kepada Marie, tapi dia membantah. Oke, aku HARUS percaya kepadanya. Sayangnya...

Kamis, 04 April 2019

[Cerbung] Bias Renjana #12









Sebelumnya



* * *



Kesunyian menyambut Sandra ketika ia pulang. Angie pergi lagi dengan para sahabatnya untuk makan di luar. Ada yang sedang berulang tahun. Sandra tak pernah menghalangi putrinya bersenang-senang di luar sepeninggal Riza. Angie juga butuh hiburan. Dirinya juga, sebetulnya. Tapi perempuan seumur ia tentunya sudah lain ‘jurusan’ dengan gadis seusia Angie.