Jumat, 24 Oktober 2014

[Cerpen] Perempuan Alpha







Tak pernah mudah bagiku untuk mencari jodoh. Ketika usiaku sudah cukup matang dan saudara-saudaraku yang lain sudah beranak lima, enam, bahkan lebih, aku masih juga melajang. Tapi tak apa. Ada Bibi Lona yang menemaniku melajang di usia matang.

Bibi Lona adalah adik ibuku. Sepertinya ia keasyikan nimbrung mengasuh bayi-bayi yang lahir dalam kawanan kami. Kedudukannya sebagai perempuan beta yang begitu dekat dengan lingkaran alpha rupanya sudah membuat para lelaki dalam kawanan kami ngeper duluan. Tapi kelihatannya ia asyik-asyik saja menjalani hidupnya. Dan sikap santainya itu menular padaku.

Ayah-ibuku sendiri memahami kesulitanku mencari pasangan yang pas. Mereka tak pernah mendesakku untuk segera berpasangan. Kedudukanku sebagai perempuan alpha membuat posisiku jauh lebih rumit daripada Bibi Lona. Dan lagi, tak ada lelaki alpha lain dalam kawanan kami kecuali ayahku. Berpasangan dengan ayahku sendiri? No way!

* * *

Kamis, 16 Oktober 2014

[Cerpen] Per Sempre Noi








Seutuhnya Andru melihat betapa putus asa tatapan Kania. Ia ingin membawa Kania ke dalam dekapannya, tapi wajah murung Kania seolah tak mengijinkan itu. Dan ia hanya mampu menatap. Menunggu apa yang akan diucapkan Kania selanjutnya.

Jumat, 03 Oktober 2014

[Cerpen] Memoar Rujak Latah





http://the.karimuddin.com/2012/05/kantin-rujak-cingur-pak-hadi


Tanpa sadar aku mengulum senyum ketika pesawat yang kutumpangi mendarat di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Setelah hampir 17 tahun lamanya aku meninggalkan kota ini, akhirnya aku kembali walau hanya untuk beberapa hari.

Angin yang menyambutku di luar pesawat masih menyisakan sedikit rasa dingin walau sudah tak seperti belasan tahun yang lalu. Tapi tetap saja masih jauh lebih sejuk daripada sumpeknya kota Jakarta. Kuhirup udara dalam-dalam, membiarkan seluruh paru-paruku dipenuhi kesejukan yang entah kapan lagi bisa kurasakan di waktu yang akan datang.

“Kelihatannya kamu menikmati banget perjalanan kita ke sini, Bel,” celetuk Mas Abadi.

Aku terkekeh. “Hehehe... Terhanyut kenangan masa kecil sampai remaja.”

Rabu, 01 Oktober 2014

[Cerpen] Lovely's Patisserie








Sudah berbulan-bulan Mahadri melewati tempat itu setiap sore. Sejak tempat itu pertama kali dibuka, hal yang sama selalu dilihatnya. Tempat parkir yang penuh sesak dan antrian pengunjung yang cukup mengular. Sebetulnya, ia penasaran dengan apa yang ada di sana, tapi melihat kerumunan itu, ia selalu membatalkan niatnya. Ngeri!